Bintang Kecil

Bintang Kecil

Dr. Ahmad Sarwat , Lc.MA

Dengan segala keterbatasannya, umat anusia di masa lalu mengira bintang di langit itu memang berukuran kecil sekali.

Saking kecilnya sehingga berkelap-kelip dalam pandangan matanya. Jadilah lagu anak-anak : “Bintang Kecil”.

Hari ini ketika ilmu astronomi sudah sedemikian modern, kita baru tahu bahwa bintang kecil itu hanya kesan nampak di mata. Padahal sesungguhnya ukuran bintang itu jauh lebih besar. Besar sekali bahkan.

  • Salah satu bintang yang terdekat di angkasa adalah matahari.
  • Matahari pada dasarnya salah satu dari milyaran bintang di angkasa.
  • Ukuran matahari besar sekali.
  • Matahari 1,2 juta kali lebih besar dari Bumi! Matahari memiliki diameter 1.392.000 km sedangkan diameter Bumi “hanya” 12.742 km.

Bayangkan jika matahari kita ibaratkan sebesar bola sepak yang berdiameter 22 cm, maka diameter bumi kita ini ternyata sangat kecil, hanya sekitar 2 mm. Kira-kira hanya sebesar butiran pasir.

Padahal banyak bintang di jagat raya sana yang ukurannya jauh lebih besar dari matahari kita berkali lipat.

Salah satu contohnya adalah bintang Betelgeuse di rasi Orion. Bintang ini adalah bintang super raksasa merah (red super green) yang sekitar seribu kali lebih besar dari matahari kita.

Maka jika bumi kita seukuran butir pasir, ukuran Betelgeuse di rasi Orion seukuran lapangan sepak bola Gelora Bung Karno.

Tapi jaraknya ke bumi jauh sekali hingga 640 tahun cahaya. Bayangkan seolah butir pasirnya ada di Semarang.

Dari bumi, Betelguese hanya nampak sebagai setitik cahaya di malam hari.

Mungkin lagunya perlu diedit ulang:

“Bintang besar di langit yang jauh.”

Tapi tidak perlu “terbang dan menari ke tempat kau berada”.

Kenapa?

Nggak sampai-sampai saking jauhnya. Terbang sekarang, sampainya 640 tahun lagi. Jangan-jangan bintangnya sudah pindah. Atau malah sudah hancur.

(*)

Komentar