Selama perang Israel di Gaza tahun 2014, sejumlah anggota perlawanan terjebak di dalam terowongan, terputus dari akses makanan dan air. Apa yang terjadi pada mereka? Bagaimana mereka bisa mengamankan pasokan makanan dan air?
Ini penuturan prajurit Qassam:
“Beberapa hari setelah komunikasi kami terputus (karena dikepung oleh tentara Israel di dalam terowongan) air mulai menipis. Kami mulai menulis wasiat di lantai terowongan (merasa ajal akan tiba).
Kemudian, kebetulan ada seorang pejuang diutus untuk pergi mengerjakan sesuatu di dalam terowongan, kemudian dia berbalik dan mengabarkan kepada kami ada air. Dia berkata “ada air air air”. Awalnya kami tidak percaya tapi kemudian kami menuju ke tempat yang dikatakannya maka kami menemukan mata air. Air keluar dari tanah. Air tersebut bukan keluar dari bekas serangan penjajah tapi dari mata air dari perut bumi. Kemudian kami mengambil sebuah botol untuk menampung air, kebetulan ada spon maka kami lap air yang keluar tersebut dengan spon kemudian kami peras ke dalam botol.
Ini (dua biji) kurma yang tersisa dari semua simpanan kami setalah saudara (pasukan) lain berhasil mengeluarkan kami (dari terowongan) dengan selamat. Seperti yang kalian lihat, dua kurma ini untuk dua hari. Kami membagi kurma ini menjadi dua bagian. Satu kurma untuk berbuka dan satu lagi untuk sahur. Berkat karamah dari Allah, kami berhasil bertahan selama 21 hari di dalam terowongan yang dikepung Israel.”
MASYA ALLAH.
[VIDEO]







Komentar