Bukan Trump, Nobel Perdamaian 2025 Jatuh kepada María Corina Machado dari Venezuela

Nobel Perdamaian 2025 dianugerahkan kepada María Corina Machado (58), seorang politikus sekaligus pemimpin oposisi Venezuela.

Machado menerima penghargaan bergengsi tersebut atas perjuangannya dalam memperjuangkan hak-hak demokrasi bagi rakyat Venezuela.

Pengumuman peraih Nobel Perdamaian 2025 dilakukan hari ini, Jumat, 10 Oktober 2025.

“BREAKING NEWS. Komite Nobel Norwegia telah memutuskan untuk memberikan Nobel 2025 #NobelPeacePrize kepada Maria Corina Machado atas kerja kerasnya yang tak kenal lelah dalam mempromosikan hak-hak demokrasi bagi rakyat Venezuela dan atas perjuangannya untuk mencapai transisi yang adil dan damai dari kediktatoran menuju demokrasi,” posting akun resmi The Nobel Prize @NobelPrize di X, Jumat (10/10/2025).

Dilansir New York Post, María Corina Machado dikenal dengan julukan “Wanita Besi Venezuela.”

Ia adalah tokoh oposisi utama dalam pemilihan presiden Venezuela yang digelar 28 Juli 2024 lalu, meskipun ia dilarang mencalonkan diri secara resmi oleh rezim Nicolás Maduro.

María Corina Machado telah bersembunyi selama lebih dari 14 bulan setelah Nicolás Maduro mengumumkan kemenangan dalam pemilu presiden yang dikritik tidak adil oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa.

AS dan sebagian besar rakyat Venezuela, menurut survei terbaru, tidak mengakui kepemimpinan Maduro sebagai sah karena diduga melakukan kecurangan dalam dua pemilu terakhir.

Meski menghadapi diskualifikasi, ancaman, dan tekanan untuk bungkam, Machado tetap gigih memperjuangkan pemilu yang bebas dan adil, memobilisasi warga, mengungkap pelanggaran hak asasi manusia, serta bertindak sebagai suara moral bangsanya.

Kendati harus bergerak di bawah tanah, ia terus memperjuangkan penegakan hukum dan akuntabilitas di Caracas.

Pemerintah Venezuela diketahui telah membatasi hak-hak politik, mendiskualifikasi kandidat oposisi secara tidak sah, dan menindak keras setiap bentuk perbedaan pendapat.

Bukan Trump

Sebelumnya, sempat beredar rumor bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump berpotensi meraih Nobel Perdamaian 2025 setelah keberhasilannya memediasi sejumlah konflik tahun ini, termasuk kesepakatan gencatan senjata di Gaza yang dicapai pada Kamis malam.

Namun, batas waktu pengajuan nominasi Nobel 2025 telah berakhir pada 31 Januari.

Dengan demikian, pencapaian Trump tahun ini baru akan dipertimbangkan untuk Hadiah Nobel Perdamaian 2026.

Pengumuman pemenang Hadiah Nobel dilakukan secara bertahap selama satu minggu.

Dimulai dengan penghargaan di bidang kedokteran atau fisiologi pada Senin (6/10/2025), dan diakhiri dengan pengumuman pemenang di bidang ekonomi pada Senin (13/10/2025) mendatang.

Komentar