Penyakit mematikan merebak di ‘Israel’, telah merenggut delapan nyawa sejauh ini

‘Israel’ saat ini sedang bergulat dengan wabah campak yang merenggut nyawa delapan bayi saat mereka berjuang mengendalikan virus yang sangat menular tersebut, yang kini telah menyebar ke sembilan permukiman di seluruh ‘Israel’, menurut media berbahasa Ibrani.

Laporan pada hari Minggu (26/10/2025) menyebutkan seorang anak perempuan berusia dua tahun meninggal dunia akibat komplikasi infeksi di Pusat Medis Universitas Hadassah, Ein Kerem, setelah dirawat di rumah sakit selama sepuluh hari dalam kondisi serius.

Kematiannya menandai kematian kedelapan sejak wabah dimulai pada bulan April. Kementerian Kesehatan (MoH) mengonfirmasi bahwa kedelapan anak yang meninggal tersebut tidak divaksinasi dan berusia di bawah dua setengah tahun.

Gelombang saat ini, yang awalnya terkonsentrasi di daerah-daerah dengan cakupan rendah seperti Yerusalem, Beit Shemesh, dan Bnei Brak, telah meluas secara signifikan baru-baru ini.

Data resmi menunjukkan bahwa lebih dari 1.700 pasien telah didiagnosis campak, tetapi model statistik memperkirakan jumlah sebenarnya orang yang terinfeksi mendekati 5.000.

“Kita tahu bahwa penyakit ini kurang terdiagnosis, dan ada ribuan pasien tambahan yang mengidap penyakit ini,” kata Sharon Alroy-Preis, kepala epidemiologi ‘Israel’.

Penyakit ini memberikan beban berat pada sistem kesehatan ‘Israel’, dengan 468 pasien yang memerlukan rawat inap, 93% di antaranya adalah anak-anak.

Sumber: Royanews

Komentar