Kabar baik untuk para lulusan baru Sarjana pencari kerja! Pemerintah buka lagi Program Magang Bergaji kuota 80.000 orang

  • Pemerintah akan membuka kembali Program Magang Bergaji bulan depan setelah melihat banyaknya pelamar pada bulan ini. 1000-an perusahaan membuka lowongan magang telah diminati hingga lebih dari 150.000 pelamar.
  • Menko Airlangga Hartarto akan membuka kembali program dengan total kuota hingga 80.000 peserta magang. Setiap peserta magang akan mendapat uang saku bulanan dari pemerintah sesuai daerah masing-masing.

Sebagai bagian dari langkah strategis Pemerintah dalam memperkuat fondasi ekonomi nasional, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta memperluas kesempatan kerja di berbagai sektor, Pemerintah sebelumnya telah mengumumkan perumusan sejumlah program prioritas dalam Paket Ekonomi 2025 dan Penyerapan Tenaga Kerja, yang terdiri dari 8 program akselerasi di 2025, 4 program yang dilanjutkan di 2026, dan 5 program andalan Pemerintah untuk penyerapan tenaga kerja.

Berkaitan dengan Program Paket Ekonomi tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan peluncuran dua program yakni Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) Kesejahteraan Rakyat dan Program Magang Lulusan Perguruan Tinggi, di Kantor Pos Indonesia Cabang Cikini, Jumat (17/10/2025).

Menko Airlangga menjelaskan terkait Program Magang Lulusan Perguruan Tinggi yang ditujukan bagi para lulusan baru (fresh graduate) untuk memperoleh pengalaman kerja di dunia usaha, industri, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), lembaga Pemerintah, serta Bank. Selain itu, program tersebut juga diharapkan dapat mendorong penciptaan lapangan kerja produktif di berbagai sektor.

  • Pada gelombang pertama, program ini diikuti oleh 20.000 peserta magang yang telah resmi mulai bekerja pada 20 Oktober 2025 mendatang.
  • Selanjutnya, Pemerintah akan membuka kembali pendaftaran gelombang kedua pada November 2025 dengan peningkatan kuota menjadi 80.000 peserta magang.

Seluruh peserta program akan menerima uang saku bulanan dengan besaran yang disesuaikan dengan standar upah minimum daerah kabupaten/kota, serta memperoleh perlindungan jaminan kehilangan pekerjaan (JKP) dan jaminan kematian (JKM), tanpa adanya potongan dari uang saku yang diberikan Pemerintah.

Hingga saat ini, tercatat 1.668 perusahaan telah mendaftar dan menyiapkan posisi kerja dalam program tersebut.

Di samping itu, Pemerintah terus berupaya menjaga keseimbangan antara program perlindungan sosial dan perluasan kesempatan kerja. Melalui kombinasi kedua program tersebut, Pemerintah tidak hanya memperkuat daya beli masyarakat, namun juga mendorong produktivitas dan peningkatan kualitas dan kompetensi tenaga kerja nasional, khususnya bagi generasi muda.

“Nah ini dalam proses ini nanti beberapa perusahaan dan penerima beserta beberapa rektor hadir di sini, baik UI, UNJ, Universitas Pancasila. Semoga program ini bisa membantu masyarakat dalam kuartal keempat ini,” pungkas Menko Airlangga dalam siaran pers tertulis.

Komentar