Faris Odeh baru berusia 15 tahun ketika ia berdiri di depan tank Israel di Gaza hingga Syahid. Ia simbol keberanian

Asy-Syahid Faris Odeh

Faris Odeh baru berusia 15 tahun ketika ia berdiri di depan tank Israel di Gaza, dengan batu kecil di tangannya, mata penuh keberanian dan pertahanan. Ia tertembak dan langsung mati syahid, namun citranya tak pudar; ia menjadi simbol abadi keberanian dan perlawanan Palestina melawan mesin tanpa ampun.

Faris Odeh (Desember 1985 – 8 November 2000) adalah seorang bocah Palestina yang ditembak mati oleh Pasukan Penjajah Israel di dekat perlintasan Karni di Jalur Gaza saat melempari batu pada bulan kedua Intifada Al-Aqsa, November 2000, 25 tahun telah berlalu.

Foto Odeh sedang berdiri sendiri di depan tank Israel, dengan batu di tangannya dan lengannya ditarik ke belakang untuk melemparinya, diambil oleh seorang foto jurnalis dari Associated Press.

Foto dirinya yang sedang melempar batu di depan tank Israel ini telah menjadi representasi ikonik perlawanan Palestina.

Foto ini juga merupakan visualisasi asimetri kekuasaan dan sumber daya yang dramatis antara militer Israel dan Palestina.

Foto ini menyandingkan Faris — seorang anak laki-laki Palestina yang berdiri sendirian dengan pakaian sehari-hari sambil memegang sebuah batu — dengan beberapa tentara Israel berseragam dan perlengkapan militer, berdiri di belakang sebuah tank canggih dan mengancam yang ukurannya berkali-kali lipat lebih besar dari Faris. Para tentara tersebut praktis kebal terhadap bahaya apa pun, sementara Faris sangat rentan terhadap tembakan tank dan tentara.

Asimetri kekuasaan ini berlanjut hingga hari ini dan menjadi alasan mengapa analisis kekerasan Israel di Palestina sebagai “konflik” antara pihak-pihak yang setara, pada dasarnya cacat.

Pemerintah Israel terus mengkriminalisasi dan membunuh warga Palestina yang menentang kekerasan, pembersihan etnis, dan apartheid. Sementara itu, Israel tidak menghadapi konsekuensi apa pun atas pelanggaran hak asasi manusianya; bahkan, pemerintah AS justru memberi imbalan dan memfasilitasi pelanggaran ini dengan mengirimkan $3,8 miliar per tahun kepada militer Israel.

Komentar