Biaya Kereta Cepat Saudi harusnya lebih tinggi dari Indonesia. Jalurnya berdiri di atas sedimen batuan lunak tipis yang berbahaya dari resonansi struktur tanah

Islah Bahrawi:

  • Biaya kereta cepat di Saudi harusnya lebih tinggi dari kita. Jalurnya berdiri di atas sedimen batuan lunak tipis yang berbahaya dari resonansi struktur tanah. Biaya akomodasi bagi pekerjanya juga lebih tinggi karena 70% jalurnya melewati kawasan tak berpenghuni dengan cuaca ekstrim.
  • Yang membuat biaya lebih murah bagi Saudi hanya soal lahan. Negara kerajaaan yang totaliter seperti Saudi, akan lebih mudah menekan biaya pembebasan tanah, apalagi jalurnya kebanyakan akan membelah gurun kosong.
  • Membandingkan kereta cepat Indonesia dan Saudi memang akan ditemukan perbedaan dan persamaannya. Tapi mosok selisih biaya dan jaraknya sejomplang itu ya?

***

  • Arab Saudi bakal membangun proyek kereta api (KA) berkecepatan tinggi dengan rel sepanjang 1.500 kilometer (km). Rel ini bakal menghubungkan Laut Merah dengan Teluk Arab.
  • Anggaran dana yang disediakan mencapai 7 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 116 triliun.
  • Kereta cepat tersebut diberi nama Land Bridge. Land Bridge bakal beroperasi dengan rute Jeddah ke Dammam melalui Riyadh.
  • Dikutip dari Daleel, dengan adanya teknologi moda transportasi ini, perjalanan dari Riyadh ke Jeddah diperkirakan hanya membutuhkan waktu 4 jam. Hal ini mempersingkat perjalanan Riyadh ke Jeddah yang bisa mencapai 12 jam jika menggunakan mobil.

Perbandingan dengan Kereta Cepat Indonesia “Whoosh”

  • Biaya: Pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) menelan total biaya 7,27 miliar dollar AS, atau setara Rp 120 triliun (dengan kurs Rp 16.500 per Oktober 2025).
  • Jarak: Jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung memiliki panjang 142,3 kilometer. Rute ini membentang dari Stasiun Halim di Jakarta hingga Stasiun Tegalluar di Bandung, dengan empat stasiun pemberhentian di sepanjang lintasan.

Komentar