Beliau memang pintar dalam membaca arah mata angin masio kadang yo mutungan…
Sebagai jurnalis senior beliau cukup cepat menangkap info bahwa ada kekuatan dana sangat besar yang akan memframing walikota Solo buat jadi Gub DKI lalu diskenario agar masuk bursa pilpres di 2014.
Maka segeralah dia bangun organisasi pendukung lengkap dengan proposalnya ke para pendana itu.
ProJo namanya bukan Praja.
Begitupun ketika Prabowo yang kalah dan dikalahkan terus maju dan tak bisa dibendung lagi di 2024, dengan tidak bisanya lagi sang presiden boneka para kekuatan besar maju ketiga kalinya, maka iapun gercep nyatakan ProJo mendukung Prabowo.
Atas lobby lobby tuannya yang kerempeng itu ia berhasil dipercaya menjabat menteri Kominfo mengganti Jhonny G Plate kader Nasdem yang tertangkap korupsi pengadaan tower BTS Bakti Telkomsel itu, lalu dipercaya lagi menjabat Menteri Koperasi walau segera digeser lagi oleh Prabowo demi menyelamatkan program unggulannya Koperasi Merah Putih yang nanti akan didirikan diseluruh wilayah RI.
Sekarang ketika si boneka kerempeng itu resmi membeli PSI sebagai kendaraan politik dia dan anak anaknya, maka bimbanglah ia.
PSI ini partai kecil kemaren sore apa ya mampu bersaing dengan para penguasa massa yang akarnya sudah kuat seperti Gerindra, PDIP, Golkar?
Jadi walaupun sudah dia unfriend itu semua akun-akun Prabowo sejak dia dicopot, tapi akhirnya belok dia mau dukung PS lagi dan ingin doi dan semua massanya yang segelintir dan makin gelintir itu di Projo masuk Gerindra.
Karena dia juga sadar sedang diintai S.T Burhanudin dan Purbaya terkait jaringan gelap judi online yang menurut perkataan bapak Prabowo merugikan keuangan negara sebesar 133 T belum termasuk biaya kerugian sosialnya.
(Budi Saks)







Komentar