Tradisi kaum musyrikin “Halloween” dirayakan di Arab Saudi

Orang jauh-jauh berkunjung ke Saudi Arabia habiskan duit untuk haji dan umrah, sampai di Makkah, ada yang merangkak menuju Masjidil Haram demi sholat berjamaah di dalamnya, sementara orang Arab Saudi sendiri (tidak semua) sibuk dan heboh dengan tradisi kaum musyrikin “Halloween” di Riyadh, Saudi Arabia.

SEJARAH ASAL USUL PERAYAAN HALLOWEEN

Sejarah Halloween berakar dari festival Celtic kuno Samhain, yang dirayakan sekitar 2.000 tahun lalu di wilayah yang sekarang menjadi Irlandia, Inggris, dan Skotlandia. Perayaan ini berevolusi seiring waktu, menggabungkan tradisi pagan kuno dengan hari raya Kristen.

Bangsa Celtic kuno merayakan Samhain (diucapkan “SOW-in”) pada tanggal 31 Oktober hingga 1 November.

Mereka percaya bahwa pada malam pergantian tahun tersebut, batas antara dunia orang hidup dan orang mati menjadi kabur, memungkinkan roh-roh (baik yang baik maupun yang jahat) untuk kembali ke bumi. Untuk mengusir roh jahat atau menenangkan roh leluhur, orang-orang menyalakan api unggun besar dan mengenakan kostum yang terbuat dari kulit binatang.

Pengaruh Kristen: “All Hallows’ Eve”
Pada abad kedelapan Masehi, Gereja Katolik Roma memindahkan peringatan Hari Raya Semua Orang Kudus (All Saints’ Day atau All Hallows’ Day) ke tanggal 1 November. Tanggal ini dipilih untuk menyatukan perayaan Kristen dengan tradisi Samhain yang sudah ada.

Malam sebelumnya, tanggal 31 Oktober, dikenal sebagai Malam Semua Orang Kudus (All Hallows’ Eve), yang kemudian disingkat menjadi “Halloween”.

Komentar