Dicerai suami tapi tetap melunasi hutang, Allah SWT balas dengan rezeki tak terduga

✍🏻Nur Fitriyah As’ad

Yang menarik perhatian saya dari melihat video Melda Safitri (istri yang dicerai suaminya jelang kelulusan P3K) adalah kesaksian tetangganya yang berkoyo itu bahwa Safitri bertahan di Singkil meski ditinggal oleh suaminya salah satunya karena ingin melunasi utang-utangnya.

Benda-benda berharga yang dimilikinya, termasuk motor yang dibuat berdagang, dijual untuk membayar utang.

Kata si Ibu berkoyo itu: Dia pulang dalam keadaan bersih dari utang.

Bayangkan, dalam kondisi melarat saja, dia tidak mau pergi meninggalkan kampung itu dengan menyisakan utang.

Dan Allah Ta’ala balas dengan rezeki yang tak terduga.

Di saat banyak orang, padahal mampu, begitu susah bayar utang. Kalau tidak ditagih, pura-pura lupa. Ditagih cuma ngasih janji-janji.

Si bapak beberapa kali ada orang yang berutang, rata-rata susah ditagih. Kalau tidak ditagih, bertahun-tahun tidak bayar. Pura-pura lupa.

Yang berhutang itu bukan orang yang melarat. Ada beberapa ibu-ibu yang utang, secara dandanan seperti artis, gaya luar biasa, bahkan ada foto di luar negeri, utangnya sudah beberapa purnama tidak dibayar.

Bayar utang itu bukan perkara kaya atau melarat, tapi IMAN. Soal amanah dan integritas.

Karena ancaman bagi orang yang gak mau bayar utang itu tidak main-main, dan balasan kebaikan dari orang yang melunasi utangnya juga besar.

Balasan bagi orang yang membayar utang:

  • Dinyatakan sebagai sebaik-baik manusia,
  • Mendapat pertolongan Allah Ta’ala
  • Dibersihkan hartanya dari beban,
  • Dapat keberkahan dan doa kebaikan.

Komentar