BREAKING… Pengadilan Arbitrase Olahraga telah Menolak banding Israel yang dilarang bertanding di Indonesia

LAUSANNE, Swiss — Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) telah menolak permohonan banding Federasi Senam Israel untuk diizinkan berkompetisi di kejuaraan dunia di Indonesia akhir pekan ini.

CAS juga menolak permintaan Israel untuk memaksa Federasi Senam Internasional (FIG) menjamin keikutsertaan Israel, atau membatalkan atau memindahkan kejuaraan dunia senam, yang dijadwalkan dimulai hari Minggu, 19 Oktober 2025, di Jakarta.

Pemerintah Indonesia pekan lalu menyatakan tidak akan memberikan visa kepada pesenam Israel, dan CAS yang berbasis di Swiss mengatakan pada hari Selasa (14/10/2025) bahwa FIG menyatakan tidak memiliki kendali atas kebijakan visa Indonesia.

Menanggapi langkah Indonesia tersebut, FIG tidak mengancam akan menarik acara tersebut dari Indonesia sebagaimana diatur dalam statuta untuk kasus-kasus di mana tuan rumah menolak mengeluarkan visa. Israel ingin agar FIG “mencatat” pernyataan pemerintah tersebut dibatalkan, tetapi CAS juga menolaknya pada hari Selasa.

Keputusan Indonesia untuk menolak visa muncul setelah rencana partisipasi Israel memicu pertentangan sengit di negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia tersebut, yang telah lama menjadi pendukung setia Palestina.

Israel termasuk di antara 86 negara yang terdaftar untuk berkompetisi di kejuaraan dunia, dengan tim yang menampilkan peraih medali emas Olimpiade 2021 dan juara dunia bertahan Artem Dolgopyat dalam nomor senam lantai putra.

Sekarang, partisipasi tim Israel dibatalkan, meskipun Federasi Israel mengatakan pada bulan Juli bahwa mereka telah diyakinkan oleh pejabat Indonesia bahwa mereka akan diterima di kejuaraan dunia. Hal itu akan bertentangan dengan kebijakan lama Indonesia yang menolak menjadi tuan rumah bagi delegasi olahraga Israel untuk acara-acara besar.

Perselisihan senam ini adalah contoh terbaru tentang bagaimana reaksi global terhadap Israel atas korban kemanusiaan akibat perang di Gaza telah menyebar ke arena olahraga dan budaya.

(Sumber: ESPN)

Komentar