YOUTUBER DONASI
Oleh: Joko Intarto
Jangan remehkan uang Rp1.000. kalau dikumpulkan setiap hari, warga se-Jawa Barat bisa menghasilkan dana setara dengan seperempat Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jawa Barat, lho…
Baru-baru ini Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengeluarkan Surat Edaran Nomor 149/PMD.03.04/KESRA tentang gerakan Rereongan Sapoe Sarebu (Poe Ibu), yang mengajak ASN, siswa, dan masyarakat agar menyisihkan Rp 1.000 per hari sebagai bentuk donasi untuk membantu pendidikan dan kesehatan.
Donasi Poe Ibu bukan gerakan penghimpunan infak maupun sedekah. Karena itu pengumpulannya tidak dilakukan oleh badan amil zakat. Gubernur Jawa Barat punya mekanisme pengumpulan khusus.
Secara garis besar, gerakan donasi Poe Ibu adalah sebagai berikut:
- Donasi ditetapkan sebesar Rp 1.000 per hari bagi individu (ASN, siswa, masyarakat) sebagai bentuk kesetiakawanan sosial.
- Dana yang terkumpul digunakan “untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang sifatnya darurat dan mendesak dalam skala terbatas” di bidang pendidikan dan kesehatan.
- Pelaksanaannya dilakukan melalui rekening khusus di instansi, sekolah, maupun lingkungan masyarakat melalui Bank BJB, dengan nama rekening seperti “#Rereongan Poe Ibu #nama instansi/sekolah/unsur masyarakat”.
POTENSI DUIT BESAR
Sebagai Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi rupanya cukup jeli mencari sumber dana pembangunan daerah. Alih-alih mengelola potensi alam, Dedi justru memilih potensi penduduk Jawa Barat yang besar melalui program pengumpulan donasi. Program ini secara khusus menyasar kelompok siswa, masyarakat dan aparatus sipil negara.
- Jumlah siswa di Jawa Barat saat ini tercatat sebanyak jumlah siswa SD–SMK/SLB = 6.763.103 orang (SD-SMA/sederajat). Jika semua siswa berdonasi Rp1.000 per hari selama 26 hari sekolah per bulan, maka akan terkumpul: Rp175,8 miliar per bulan, atau sekitar Rp2,11 triliun per tahun.
- Jumlah KK di Jawa Barat saat ini tercatat sebanyak 13.230.126 KK. Bila setiap KK membayar donasi Rp1.000, maka dana yang terkumpul per bulan akan mencapai Rp396,9 miliar. Dalam setahun, jumlahnya mencapai Rp4,7 triliun.
- Jumlah ASN Jawa Barat: 327.676 orang. Jika seluruh ASN menyumbang Rp1.000 per hari kerja, maka akan terkumpul dana sekitar Rp7,21 miliar per bulan, atau sekitar Rp86,5 miliar per tahun.
Jika seluruh siswa, masyarakat, dan ASN di Jawa Barat berpartisipasi dalam program donasi Rp1.000 per hari sesuai hari aktif masing-masing, maka potensi dana yang terkumpul adalah Rp579,95 miliar per bulan atau Rp6,96 triliun per tahun. Angka itu setara dengan 27,5% Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dikumpulkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebesar Rp 25,31 triliun per tahun.
DITOLAK WARGA
Tapi gerakan ini segera memicu penolakan dari warga. Demikian yang diterbitkan situs berita Republika, yang mewawancarai sejumlah warga Depok.
Mereka menganggap gerakan ini tidak tepat karena tugas pembiayaan pendidikan dan kesehatan merupakan tanggung jawab pemerintah. Sedangkan tugas rakyat adalah membayar pajak.
Warga juga mempertanyakan kekuatan hukum surat edaran gubernur yang dijadikan dasar hukum penarikan donasi. Masyarakat menilai tujuan penggunaan dana maupun mekanisme auditnya tidak jelas, sehingga rawan disalahgunakan.
Menurut saya, daripada dipersoalkan warga, Dedi Mulyadi sebaiknya menghentikan gerakan pengumpulan donasi Poe Ibu.
Bagaimana kalau dicoba gagasan lain? Saya usul untuk membentuk perusahaan content creator di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat. Mentornya tidak perlu mencari-cari: Dedi Mulyadi sendiri. (*)







Komentar