
Dalam surat at-Tahrim ayat 10, Allah menjelaskan bahwa istri Nabi Nuh dan istri Nabi Luth, mereka telah mengkhianati suami mereka.
Pertanyaannya adalah, bentuk pengkhianatan seperti apa yang mereka telah lakukan? Apakah bermakna selingkuh atau bagaimana?
Ibn ‘Abbas menjelaskan bentuk pengkhianatan mereka bukanlah berzina. Namun bentuk pengkhianatan mereka lebih kepada masalah agama.
Bahkan Ibn ‘Abbas menyatakan bahwa para istri nabi tidak ada yang berkhianat dalam artian selingkuh.
Sumber: Tafsir Ibn Katsir 4/339.
Intinya para istri nabi itu meskipun ada diantara mereka yang mengkhianati suami mereka dalam masalah agama, namun Allah menjaga para nabi dari istri yang berselingkuh.
Hikmahnya meskipun kesyirikan adalah dosa yang paling besar di sisi Allah, namun yang namanya selingkuh, zina dan semisalnya adalah perkara yang lebih aib di mata manusia dibanding kesyirikan, dan Allah jaga para nabi dari istri yang berbuat demikian.
(Abu Bakr Al-Banjari)







Komentar