Israel selalu menolak untuk membebaskan Marwan Barghouti dalam kesepakatan pertukaran tawanan. Walaupun Hamas telah berulangkali memasukkan dalam daftar kesepakatan tahanan Palestina yang harus dibebaskan Israel.
Kenapa Israel tak mau melepasnya? Karena Marwan Barghouti adalah tokoh yang bisa menyatukan seluruh faksi Palestina.
Marwan Barghouti adalah seorang politikus Palestina terkemuka yang menjabat sebagai pemimpin senior Fatah (satu faksi dengan Mahmoud Abbas) dan anggota Parlemen Palestina. Ia dianggap sebagai tokoh pemersatu rakyat Palestina dan dijuluki sebagai “Mandela Palestina“.
- Ditangkap: Barghouti ditangkap oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada 15 April 2002 di Ramallah, Tepi Barat, selama Intifada Kedua.
- Divonis: Pada tahun 2004, pengadilan Israel memvonisnya bersalah atas sejumlah dakwaan.
- Hukuman: Ia dijatuhi hukuman lima kali seumur hidup, ditambah 40 tahun penjara.
Pengaruh Barghouti sungguh luar biasa karena ia dihormati lintas faksi. Bahkan para pemimpin Hamas, terlepas dari perbedaan ideologi, mengakuinya sebagai perwakilan sah dari perjuangan nasional.
Jajak pendapat yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Kebijakan dan Survei Palestina (PCPSR) berulang kali menunjukkan bahwa jika pemilihan presiden diadakan hari ini, Barghouti akan mengalahkan Mahmoud Abbas dan kandidat Hamas mana pun dengan selisih yang besar.
Penolakan Israel untuk membebaskan Barghouti bukan karena dugaan kejahatannya; melainkan karena potensinya untuk membangun kembali legitimasi politik Palestina. Mereka takut padanya. Pemerintah Israel selalu lebih menyukai pemerintahan Palestina yang terfragmentasi — Hamas yang melemah di Gaza, Otoritas Palestina yang dikooptasi di Ramallah, dan tidak adanya satu suara pun yang mewakili bangsa.
Barghouti mengancam arsitektur kendali tersebut. Kebebasannya dapat memicu penyatuan kembali Fatah dan Hamas yang telah lama ditunggu-tunggu, memulihkan kepercayaan pada kepemimpinan demokratis, dan menghasilkan seorang lawan bicara politik yang tidak dapat dengan mudah dianggap “teroris” atau “tidak sah” oleh Israel.
Itulah sebabnya bahkan Mahmoud Abbas, yang telah berulang kali menuntut pembebasan tahanan, jarang mendesak nama Barghouti. Barghouti yang bebas akan langsung mengalahkan barisan lama PA (Pemerintah Otoritas Palestina pimpinan Mahmoud Abbas), yang kredibilitasnya telah terkikis oleh korupsi, penindasan, dan kolaborasi dengan pasukan keamanan Israel.
Israel dan sekutu Baratnya sering mengklaim “tidak ada mitra Palestina untuk perdamaian.” Namun, merekalah yang memastikan tidak akan ada mitra perdamaian dengan membungkam atau membunuh mereka yang mampu memimpin dengan tulus. Ketidakhadiran Barghouti dari panggung politik justru memperkuat narasi tersebut.
Visi politik Barghouti, yang diungkapkan melalui surat-suratnya dari penjara, tetap sangat inklusif dan berwawasan ke depan. Ia telah menyerukan perlawanan tanpa kekerasan, aksi hukum internasional, dan mobilisasi akar rumput, di samping hak untuk melawan pendudukan berdasarkan hukum internasional. Ia menegaskan bahwa setiap proses perdamaian harus dimulai dengan mengakhiri kekuasaan militer Israel, membongkar permukiman, membebaskan semua tahanan, dan memastikan kedaulatan Yerusalem dibagi. Visinya adalah pembebasan.
https://www.middleeastmonitor.com/20251014-why-israel-fears-marwan-barghoutis-freedom







Komentar