Shell Belum Sepakat Impor BBM Lewat Pertamina, Kenapa?

Shell Indonesia mengonfirmasi belum mencapai kesepakatan dengan PT Pertamina (Persero) terkait impor bahan bakar minyak (BBM), meski sejumlah SPBU Shell sudah mengalami kekosongan bensin selama beberapa pekan terakhir.

Presiden Direktur & Managing Director Mobility Shell Indonesia, Ingrid Siburian, menjelaskan bahwa pembahasan mengenai pasokan BBM impor masih terus dilakukan dalam skema business-to-business (B2B) antara Shell dan Pertamina Patra Niaga.

“Saat ini belum ada kesepakatan komersial terkait pasokan base fuel dari Pertamina Patra Niaga. Diskusi B2B mengenai impor masih berlangsung,” ujar Ingrid dalam keterangan tertulis, Jumat (31/10).

Shell, kata Ingrid, juga terus berkoordinasi dengan pemerintah dan pihak terkait untuk memastikan pasokan bahan bakar jenis bensin kembali tersedia di jaringan SPBU mereka.

Selain menunggu hasil negosiasi, Shell menegaskan bahwa setiap produk BBM yang akan diimpor wajib memenuhi standar keselamatan operasional serta kualitas bahan bakar global milik Shell.

Akibat belum tercapainya kesepakatan tersebut, SPBU Shell masih belum dapat menjual produk bensin seperti Shell Super, Shell V-Power, dan Shell V-Power Nitro+. Namun, pelanggan masih bisa membeli Shell V-Power Diesel dan menikmati layanan lain seperti Shell Select, Shell Recharge, bengkel, serta pelumas Shell.

“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi,” tambah Ingrid.

Shell berjanji akan segera mengumumkan ketersediaan kembali produk bensin melalui situs resmi, aplikasi Shell Asia, layanan pelanggan, dan media sosial mereka.

Sementara itu, perusahaan swasta lain seperti BP-AKR telah lebih dulu menyepakati kerja sama impor BBM melalui kuota Pertamina dan kembali menjual produk BP 92 serta BP Ultimate Diesel di sejumlah SPBU mereka.

Komentar