- Micro drama China, atau duanju, adalah serial video pendek yang dirancang khusus untuk ditonton via ponsel. Setiap episodenya berdurasi sangat singkat, biasanya antara 1 hingga 2 menit.
- Tampilannya juga sering menggunakan orientasi vertikal alias portrait agar cocok di layar gawai.
- Satu seri penuh mikro drama Cina bisa memiliki puluhan sampai ratusan episode l, misalnya 40 sampai 100 atau lebih.
- Alur cepat dan intens: Ceritanya padat dan penuh plot twist, sering kali diakhiri dengan cliffhanger untuk membuat penonton penasaran dan terus menonton.
- Genre bervariasi: Topiknya beragam, mulai dari romansa, kisah balas dendam, fantasi, hingga cerita tentang miliarder dan CEO, sering kali diadaptasi dari novel web.
- Model bisnis freemium: Episode awal biasanya gratis untuk menarik penonton. Setelah itu, penonton harus membayar untuk melanjutkan ke episode berikutnya.
Alasan popularitasnya:
- Sesuai gaya hidup modern: Dengan kesibukan masyarakat saat ini, konten yang bisa dinikmati dalam waktu singkat sangat digemari karena sesuai dengan rentang perhatian yang pendek
- Cerita yang membuat ketagihan: Plot yang dramatis dan penuh kejutan dirancang untuk menciptakan sensasi “dopamin” yang membuat penonton terus kembali untuk episode selanjutnya.
- Penyebaran global: Setelah sukses besar di Tiongkok, micro drama kini mulai menyebar ke seluruh dunia, dengan aplikasi-aplikasi yang menawarkan versi terjemahan.
Tahun ini, pendapatan mikro drama Cina mencapai USD 9,4 miliar atau sekitar Rp 156 triliun, meningkat dari USD 5,1 miliar pada 2023. Menurut laporan Asia Video Content Dynamics 2025 dari Media Partners Asia.
Rincian perkiraan pendapatannya, dikutip dari MPA, sebagai berikut:
- 2021: US$ 500 juta atau Rp 8,3 triliun
- 2024: US$ 7 miliar atau Rp 116,2 triliun
- 2025: US$ 9,4 miliar atau Rp 156 triliun
- 2030: US$ 16,2 miliar atau Rp 269 triliun
***
“Micro Drama begini memang cuan habis, sepintas saja kita langsung tau kalau biaya produksinya rendah. Jalannya cerita didominasi oleh adu bacot antara tokoh antagonis melawan tokoh protagonis. Efek yang dipakai pun nggak beda jauh dengan efek Indosiar.
Biaya agak besar hanya untuk sewa beberapa mobil mewah pengawal si bos ketika mengungkap identitas aslinya. Kekuatan cerita mereka adalah mempermainkan emosi penonton yang tidak terima ketika seseorang yang aslinya orang hebat malah ditindas oleh orang2 yang meremehkannya.
Dari awal sampai akhir film penonton hanya menunggu para pembully tau identitas asli orang yang mereka bully,” komen Daniel Hananya Sinaga di fb.







Komentar