Dubai dalang genosida Sudan?

✍🏻Kang Irvan Noviandana menjawab ss di atas:

  • Dalam isu kejahatan Israel di Gaza, sikap politik banyak negara di dunia terhadap Israel justru didorong oleh laporan-laporan investigatif PBB yang mengungkap kejahatan perang yang dilakukan Israel di Gaza.
  • Karena itu, keliru jika ada yang beranggapan bahwa kita “tidak percaya pada PBB dalam isu Palestina”, lalu tiba-tiba begitu yakin atas laporan PBB tentang keterlibatan UEA di Sudan.
  • Sebagai catatan, laporan PBB tentang pelanggaran HAM atau kejahatan perang (baik di Gaza, Sudan, Suriah, maupun Yaman) umumnya disusun oleh badan investigasi independen, salah satunya Panel of Experts. Laporan ini berbasis data lapangan, bukan keputusan politik apalagi sekedar laporan katanya – katanya.
  • Masalahnya ketika laporan tersebut dibawa ke Dewan Keamanan PBB, karena di sana berlaku mekanisme veto. Dalam konteks Palestina, Amerika sering menggunakan hak vetonya untuk menggagalkan resolusi, padahal mayoritas negara mendukung, dan dukungan mayoritas ini juga dipengaruhi oleh laporan investigasi independen di PBB.
  • Jadi, kekecewaan masyarakat dunia bukan terhadap validitas laporan PBB, melainkan terhadap sistem politiknya (HAK VETO) yang memungkinkan satu negara pelaku atau sekutunya menggagalkan sanksi yang harusnya dijatuhkan ke Israel.
  • Jadi soal laporan PBB atas keterlibatan UEA terhadap RSF di Sudan itu bagi saya bisa dianggap terpercaya sebagaimana kredibilitas mereka dalam melaporkan banyak kejahatan perang di Palestina, Suriah, di Yaman dll.

Komentar