Wahai Ibu Prof. Dewan Pakar BGN. Pendapatmu itu tergantung siapa Bos mu saja. Ngaku deh!

Dewan Pakar BGN ini,

Namanya Ikeu Tanziha, gelarnya profesor, doktor, bla-bla, alumni IPB.

Dia bilang: “Seperti tadi contoh ada belatung di menu MBG, apa untungnya buat anak?” (yang diposting di medis sosial), “Kami takutnya, itu malah membentuk jiwa tidak bersyukur dari anak-anak.”

Wahai Ibu Ikeu Tanziha, hanya karena kamu bagian dari proyek MBG ini, dan jelas-jelas kamu dapat gaji, fasilitasnya, kamu catat baik-baik:

1. Indonesia itu negara demokrasi. Siapapun berhak mengkritisi pemerintah, bersuara. Anak kecil bersuara, eeh kamu baper. Terserah anaknya dong, mau dia posting kek, mau tidak kek. Kamu kok PD banget menghakimi anak-anak ini kurang bersyukur? Bah!

2. Proyek MBG ini memakai duit negara. Lucu, anak-anak dikasih makan pakai duit negara, lantas disuruh bersyukur? Duh Rabbi, anak-anak yg kamu kasih makan pakai duitmu sendiri, disuruh bersyukur, wajar. Itu tuh duit negara! Dari pajak. Kalian itu bancakan duit trilyunan, DUIT NEGARA!

3. Kalian ini, ngoceh begini simpel karena kalian jadi bagian. Saya paham sekali akademisi yang awalnya idealis, kemudian jadi bagian pemerintah, berubah sikap deh. Besok-besok saat dunia berputar, kalian berada di luar, saya benar-benar khawatir, kalian berubah sikap lagi, sibuk mengkritisi MBG ini. Pendapatmu itu tergantung siapa Bos mu saja. Ngaku deh.

4. Nah, daripada kamu sibuk malah balas nyinyirin anak-anak yang bersuara, mending kamu kerja gitu loh. Pastikan TIDAK ada belatung di makanan MBG. Pejabat-pejabat pekok, elu harus tahu, saya jualan buku saja, ada baret dikit, pembeli komplain, itu duit dibalikin buku diganti, dll panjang sekali tanggung jawabmu. Lah, anak-anak disuruh makan belatung?

    Pejabat kok hobi nyalahkan rakyat.
    Pejabat kok hobi nyinyirin rakyat.
    Pejabat kok defensif mulu, denial terus.

    (TERE LIYE)

    Komentar