Mick Wallace: “Fu*k Israel Free Palestine”

Mick Wallace adalah seorang politisi asal Irlandia yang pernah menjabat sebagai Anggota Parlemen Eropa (MEP) pada periode 2019 hingga 2024. Selama duduk di Parlemen Eropa, Wallace dikenal sebagai salah satu suara paling keras dalam membela Palestina. Ia berulang kali menekan Uni Eropa agar bersikap tegas terhadap Israel, sama seperti langkah yang diambil blok tersebut terhadap Rusia.

Sikap lantang Wallace semakin menonjol sejak agresi besar-besaran Israel di Gaza, yang menurut berbagai laporan PBB dan organisasi HAM telah menewaskan puluhan ribu warga sipil. Wallace menilai Uni Eropa bersikap “hipokrit” karena cepat menjatuhkan sanksi terhadap Rusia atas invasi ke Ukraina, tetapi terus memberi ruang bagi Israel meski melakukan pelanggaran berat terhadap rakyat Palestina.

Meski masa jabatannya di Parlemen Eropa telah berakhir pada 2024, Wallace tidak berhenti bersuara. Ia tetap aktif dalam kegiatan politik dan advokasi, terutama dengan melobi berbagai pihak agar Eropa tidak ikut terlibat dalam apa yang ia sebut sebagai “genosida yang sedang berlangsung” di Gaza.

Dalam sebuah pernyataan pada 2023, Wallace pernah menegaskan:

“Jika Uni Eropa bisa menjatuhkan sanksi terhadap Rusia karena Ukraina, maka logikanya mereka juga harus berbuat hal yang sama terhadap Israel atas apa yang terjadi di Palestina. Standar ganda ini hanya memperparah penderitaan rakyat.”

Suara Wallace menjadi penting karena muncul dari dalam jantung politik Eropa itu sendiri. Ia terus mendorong adanya perubahan sikap negara-negara Eropa yang selama ini dianggap terlalu “lembek” menghadapi Israel, terutama terkait agresi militer yang menewaskan banyak warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak.

Kini, meski tidak lagi duduk di lembaga resmi, Wallace tetap menjadi simbol perlawanan moral bagi banyak aktivis pro-Palestina di Eropa. Aktivitasnya di ruang publik dan media sosial menunjukkan bahwa perjuangan untuk keadilan di Palestina bukan hanya isu regional, melainkan juga ujian bagi konsistensi prinsip kemanusiaan di Eropa.

Komentar