MBG Tetap Jalan Saat Ramadan, Kepala BGN: Bisa Makan di Tempat Tersembunyi

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dipastikan tetap berlanjut selama bulan suci Ramadan 2025.

Kepastian ini disampaikan langsung oleh Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, yang menegaskan bahwa ibadah puasa tidak menjadi penghalang bagi negara dalam memenuhi hak dasar masyarakat, khususnya akses terhadap makanan bergizi bagi anak-anak sekolah.

Dadan menjelaskan, pelaksanaan MBG selama Ramadan dilakukan dengan skema khusus yang menyesuaikan kondisi peserta didik.

Siswa yang menjalankan ibadah puasa tetap menerima makanan bergizi, namun diberikan untuk dibawa pulang dan dikonsumsi saat waktu berbuka puasa di rumah.

Sementara itu, siswa yang tidak berpuasa tetap bisa mengonsumsi makanan di sekolah, namun dengan cara yang tidak mencolok.

“Untuk Ramadhan tetap dilaksanakan, jadi kalau sekolah masuk maka program makan bergizi tetap dilaksanakan. Tetapi mekanismenya berbeda seperti hari biasa, dimana kita akan berikan makan bergizi itu untuk dibawa pulang. Jadi untuk yang puasa bisa dimakan saat buka, untuk yang tidak puasa bisa dimakan sembunyi di sekolah atau di rumah,” ujar Dadan Hindayana dalam jumpa pers di Istana.

[VIDEO]

Kebijakan ini menjadi bentuk adaptasi pemerintah dalam menjaga keseimbangan antara pelayanan publik dan nilai-nilai sosial keagamaan.

Ramadan tidak dijadikan alasan untuk menghentikan program strategis nasional, terlebih MBG memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas gizi anak dan menekan angka stunting.

Menurut Dadan, keberlanjutan MBG di bulan puasa menunjukkan kehadiran negara yang konsisten dalam menjangkau kelompok rentan, terutama siswa di daerah-daerah yang sangat bergantung pada program makan gratis dari pemerintah.

Negara memastikan tidak ada anak yang kehilangan asupan gizi hanya karena perbedaan kondisi ibadah.

Dengan pendekatan yang fleksibel dan adaptif, pemerintah berharap Program Makan Bergizi Gratis tetap berjalan optimal, inklusif, serta mampu menjawab kebutuhan gizi anak Indonesia, baik di bulan Ramadan maupun di luar Ramadan.

Meski demikian, skema makan “sembunyi-sembunyi” bagi siswa yang tidak berpuasa sempat menjadi perhatian publik.

Sumber: Pojoksatu

Komentar