Dua Hal yang Dibenci Manusia, Apakah Itu?

Setiap manusia memiliki hal-hal yang tidak disukai dalam hidupnya. Ada yang takut kehilangan pekerjaan, ada yang takut sakit, ada pula yang takut miskin. Namun, Rasulullah ﷺ pernah bersabda tentang dua hal yang paling dibenci manusia, yaitu kematian dan sedikitnya harta.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rasulullah ﷺ bersabda:

“Dua perkara yang dibenci oleh anak Adam: dia membenci kematian, padahal kematian itu lebih baik bagi seorang mukmin daripada fitnah; dan dia membenci sedikitnya harta, padahal sedikitnya harta itu lebih ringan hisabnya.”
(HR. Ahmad No. 23625)

Hadits ini menggambarkan sifat dasar manusia: tidak ingin kehilangan kehidupan, dan selalu menginginkan lebih banyak harta. Namun, Islam mengajarkan agar kita melihat keduanya dari sisi yang lebih dalam.

Kematian yang Ditakuti, Padahal Bisa Jadi Rahmat

Manusia wajar merasa takut terhadap kematian. Kematian sering dikaitkan dengan akhir, kehilangan, dan perpisahan. Namun bagi orang beriman, kematian bukanlah akhir segalanya, melainkan pintu menuju pertemuan dengan Allah.

Dalam hadits qudsi disebutkan:

“Barang siapa mencintai pertemuan dengan Allah, maka Allah pun mencintai pertemuan dengannya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Artinya, ketika hati seorang mukmin dipenuhi harapan akan rahmat Allah, maka rasa takut terhadap kematian akan berubah menjadi kerinduan untuk bertemu dengan Sang Pencipta. Rasa takut itu bukan dihapus, tapi diarahkan menjadi motivasi untuk memperbanyak amal.

Sedikitnya Harta, Ringannya Hisab

Hal kedua yang dibenci manusia adalah sedikitnya harta. Banyak orang beranggapan bahwa kekayaan berarti keberhasilan, sedangkan kekurangan berarti kegagalan. Padahal Rasulullah ﷺ mengingatkan, harta yang sedikit bisa membawa ketenangan dan kemudahan di akhirat.

Orang yang memiliki banyak harta akan dimintai pertanggungjawaban lebih banyak. Sebaliknya, orang yang hidup sederhana dan mencukupkan diri dengan rezeki halal akan lebih ringan hisabnya di hadapan Allah.
Kekurangan bukanlah kehinaan, tetapi bentuk ujian untuk mengasah kesabaran dan keikhlasan.

Menyikapi Dua Hal yang Dibenci

Dari dua hal ini, kita belajar bahwa yang dibenci manusia belum tentu buruk di sisi Allah.
Kematian mengingatkan kita untuk bersiap. Sedikitnya harta mengajarkan kita untuk bersyukur. Keduanya dapat menjadi jalan menuju ketenangan dan keselamatan akhirat jika disikapi dengan iman.

Maka, alih-alih terus mengeluh tentang kehidupan yang sulit atau takut menghadapi kematian, marilah kita melatih hati untuk ridha terhadap ketentuan Allah. Karena bisa jadi, apa yang kita benci, justru itulah jalan terbaik menuju cinta dan ampunan-Nya.

Komentar