Dunia maya kembali dihebohkan oleh kemunculan Bjorka, peretas yang sempat mengguncang Indonesia pada tahun-tahun sebelumnya. Setelah Kepolisian Republik Indonesia mengumumkan penangkapan seorang pemuda berinisial WFT yang diduga sebagai sosok di balik nama Bjorka, sang hacker misterius justru muncul dan memberikan “balasan” mengejutkan.
Melalui situs NetLeaks pada 4 Oktober 2025, akun bernama Bjorka merilis basis data berisi lebih dari 341 ribu data personel Polri. Dalam unggahannya, Bjorka menulis pesan sindiran yang ditujukan langsung kepada pihak kepolisian:
“Since the police in Indonesia allege that they have arrested me, you can only catch me in your dreams.”
(Karena polisi di Indonesia mengklaim telah menangkap saya, kalian hanya bisa menangkap saya dalam mimpi.)
Pesan ini seolah menjadi pembuktian bahwa sosok yang ditangkap polisi bukanlah Bjorka yang sebenarnya. Banyak warganet turut meragukan keaslian tersangka yang disebut-sebut sebagai peretas terkenal itu. Mereka menilai sosok yang diamankan tidak memiliki ciri khas atau kemampuan yang lazim dimiliki oleh seorang hacker internasional.
“Dari cara bicara dan penampilannya saja sudah tidak meyakinkan. Seorang hacker sejati pasti paham bahasa pemrograman dan berwawasan luas soal keamanan siber,” tulis salah satu komentar di media sosial.
Data yang dibocorkan Bjorka kali ini mencakup nama, pangkat, unit, nomor telepon, dan alamat email personel kepolisian. Aksi ini menjadi tamparan keras bagi keamanan siber nasional, terutama setelah pemerintah sempat mengklaim telah berhasil menangkap pelaku utama.
Para peneliti siber pun menegaskan belum ada bukti teknis yang menghubungkan WFT dengan Bjorka asli. Sebaliknya, kebocoran terbaru ini justru memperkuat dugaan bahwa Bjorka masih bebas dan aktif di dunia maya, serta menjadikan insiden salah tangkap ini sebagai bahan olok-olok terhadap aparat.
Berikut ini adalah tempat Bjorka mencuri dan menjual data Indonesia https://netleaks.net/databases/
Note: Sebelum akses situs tersebut sebaiknya gunakan VPN (atau virtual privat server, dengan VPN situs di blok pemerintah bisa di buka, karena situs NetLeaks statusnya di block







Komentar