2027 ADALAH BATAS AKHIR NEGARA ISRAEL BERDIRI

▪ Untuk pertama kalinya seorang presiden negara di PBB (Kolombia) menyerukan pembentukan tentara internasional untuk membebaskan Palestina, menyebut Israel sebagai “Nazi”, bahkan menuntut agar presiden AS sendiri diadili sebagai penjahat perang.

▪ Untuk pertama kalinya armada internasional (Global Sumud Flotilla) yang dilindungi kapal perang Eropa (Italy, Spanyol) menantang blokadenya di depan mata dunia.

⚫️ Peta dukungan berubah total:

▪ Citra “Israel korban kecil yang dilindungi seluruh dunia” hilang… Berganti menjadi citra “Israel negara penjahat yang terisolasi,” dan dunia kini menantangnya terang-terangan.

▪ Entitas yang dibangun di atas Deklarasi Balfour dan dukungan mutlak Barat itu kini melewati saat paling berbahaya sejak kelahirannya—bukan hanya karena roket Gaza atau perlawanan Arab, melainkan karena transformasi global yang mengubah aturan permainan.

⚫️ Israel kehilangan kekebalan sejarahnya… Untuk pertama kalinya, media Barat yang dulu selalu mencuci citranya, kini justru membongkar kejahatannya di depan publiknya sendiri.

▪ Untuk pertama kalinya, ibu kota-ibu kota Eropa menyaksikan demonstrasi pro-Palestina terbesar sepanjang masa, menekan pemerintahnya untuk mengubah sikap.

▪ Untuk pertama kalinya, elit politik Barat berbicara terang-terangan tentang “solusi pasca-Israel,” padahal dulu sekadar meragukan eksistensinya saja dianggap dosa politik.

🔴 Semua ini menunjukkan kita bukan dalam krisis sementara… Kita berada pada momen sejarah yang menentukan: entitas itu entah berhasil memaksakan proyek pengusiran dan aneksasi dengan kekuatan, atau runtuh di bawah bobot pengakuan dunia atas kejahatannya.

🟢 Dan untuk pertama kali sejak 75 tahun… hitung mundur kini terdengar.

▪ Bayangkan, serangan drone datang dari berbagai front sekaligus: utara, laut, bahkan dari kedalaman yang tak pernah mereka duga bisa dijangkau siapa pun.

▪ Radar Israel lumpuh; sistem Kubah Besi untuk pertama kalinya gagal mencegat.

▪ Hanya beberapa jam kemudian, Eropa mengejutkan dunia dengan langkah bersejarah: armada militer bergerak di Mediterania untuk melindungi konvoi bantuan kemanusiaan ke Gaza.

▪ Israel mengancam, tapi tembakan pertama ke arah kapal Eropa tidak pernah terjadi; sebaliknya Eropalah yang memaksakan garis merah baru.

▪ Di PBB, pemandangan menggemparkan: Presiden sebuah negara Amerika Latin berdiri dan berkata terus terang: “Sudah saatnya membentuk kekuatan internasional untuk membebaskan Palestina,” menyebut Israel “Nazi,” bahkan menuntut pengadilan bagi Presiden AS sebagai penjahat perang karena dianggap terlibat langsung dalam pembantaian.

⚫️ Semua itu terjadi dalam hitungan hari… Dunia berubah wujud, dan Israel untuk pertama kalinya mendapati dirinya terkepung, bukan pelindung; terdakwa, bukan korban.

🔴 Hasilnya:

▪ Entitas itu masuk fase kebingungan tak tertandingi… memanggil puluhan ribu pasukan cadangan, menempatkan baterai pertahanan udara di sekitar Tel Aviv, mengeluarkan pernyataan kontradiktif tentang aneksasi Tepi Barat di satu sisi dan meminta mediasi internasional di sisi lain.

▪ Washington berdiri kikuk, berusaha mencegah Eropa merebut pengaruh lebih jauh, tapi sibuk dengan isu lain dan kredibilitasnya di mata sekutu sudah runtuh.

🟢 Singkatnya:

Untuk pertama kalinya sejak 1948, Israel menghadapi ancaman nyata terhadap keberadaannya—bukan hanya karena pertempuran di lapangan, melainkan karena perubahan sikap dunia secara keseluruhan terhadapnya.

🔴2027 ADALAH BATAS AKHIR NEGARA ISRAEL BERDIRI, SEBAGAIMANA DIYAKINI OLEH PENDIRI HAMAS ASY-SYAHID SYAIKH AHMAD YASSIN

Komentar