Video kondisi Kalimantan Selatan yang direkam dari atas ketinggian mendadak viral di media sosial dan memicu kekhawatiran publik. Rekaman yang diunggah akun Instagram @amang.amir pada Minggu (30/11/2025) itu memperlihatkan perubahan drastis pada lanskap Kalsel yang kini tampak kian gundul.
Dalam video tersebut, hamparan hutan yang dulu dikenal rimbun dan rapat kini terlihat jauh berkurang. Sebaliknya, area tambang dan bekas galian tanah justru mendominasi pemandangan dari udara. Banyak titik yang tampak menjadi lokasi pengerukan besar-besaran menggunakan alat berat.
Unggahan itu disertai tulisan singkat: “South Borneo from above.” Namun dampaknya langsung memantik diskusi di kolom komentar. Banyak warganet mengaku cemas melihat perubahan yang begitu drastis.
Seorang pengguna menulis, “Siap-siap Kalimantan.”
Pengguna lain menambahkan, “Parah… tinggal menunggu banjir dan longsor.”
Diduga Akibat Tambang dan Penebangan
Dari keterangan unggahan, hutan-hutan yang mulai botak itu diduga kuat imbas aktivitas tambang yang terus meluas, serta maraknya pembabatan pohon untuk kayu tanpa pengawasan ketat. Bagian tanah bekas galian terlihat penuh cekungan dan liang yang rawan menahan air, sehingga memicu kekhawatiran bencana hidrometeorologi.
Minimnya vegetasi pohon juga berpotensi memperburuk risiko banjir dan longsor terutama saat curah hujan tinggi. Padahal, tak jauh dari kawasan tersebut tampak ratusan permukiman warga yang bisa terdampak langsung apabila bencana terjadi.
Belum diketahui apakah area tambang yang telah menggerus hutan tersebut nantinya akan direklamasi untuk mengembalikan kondisi lingkungan seperti semula.
Longsor di KM 171 Jadi Peringatan Nyata
Kekhawatiran publik bukan tanpa alasan. Pada awal November 2025, longsor kembali terjadi di KM 171 Desa Satui Barat, Kecamatan Satui, Kabupaten Tanahbumbu. Lokasi ini diketahui masih satu kawasan dengan titik longsor lama.
Pengendara yang melintas diminta ekstra waspada, terutama mengurangi kecepatan, karena struktur tanah dinilai bisa kembali amblas sewaktu-waktu. Meski begitu, Kapolsek Satui AKP Hardaya menyampaikan bahwa lalu lintas sejauh ini tetap lancar dan tidak terganggu signifikan.
Untuk mengantisipasi kecelakaan, aparat telah memasang barisan ban dan penanda skotlet agar mudah terlihat pada malam hari, serta rambu peringatan tambahan. Hardaya menyebut longsor itu dipicu intensitas hujan yang meningkat dalam beberapa hari terakhir.
Kekhawatiran Warganet Meningkat
Di kolom komentar unggahan viral tersebut, banyak warganet menyampaikan rasa takut dan keprihatinan mereka:
- “Ngerii… jauhkan kami dari bencana.” — @hkmhnr
- “Berarti tinggal nunggu giliran ajalah.” — @muhammad_almandani
Perubahan bentang alam Kalsel yang semakin gundul menambah daftar panjang peringatan tentang kerusakan lingkungan di wilayah tersebut. Warganet berharap pihak berwenang mengambil langkah tegas untuk mengendalikan aktivitas tambang dan menekan laju deforestasi sebelum bencana besar datang.







Komentar