Sok Paling Toleran
By TERE LIYE
1. Inti kata toleransi itu adalah: membiarkan. Maka, biarkan orang lain beribadah, jangan diganggu. Jangan dibubarkan.
2. Di Indonesia ini, saya yakin sekali mayoritas tidak suka lihat ibadah orang lain dibubarkan. Tapi kenyataannyan masih ada. Nah, kamu mau fokus ke mayoritasnya atau yang satu per satu kejadian? Karena ssst, bahkan pengajian saja ada yang bubarin. Pernah tidak kamu belain pengajian yang dibubarkan? Jangan-jangan kamu malah setuju pengajian tsb dibubarkan.




3. JANGAN kamu campur-campur ibadah. Duh Rabbi, shalawatan saat ibadah Kristen. Pakai baju santaklaus dan ornamen pohon natal saat pengajian. Ngapain sih? Biar menunjukkan kita toleran? Nggak gitu keleus.
4. Pada akhirnya, toleransi itu wujudnya di dunia nyata. Bukan di medsos. Kamu catat baik-baik: kita sibuuk sekali ngucapin selamat hari raya di medsos, eh di dunia nyata bahkan bersilaturahmi ke keluarga sendiri nggak pernah. Siapa ketua RT? Mbuh. Siapa nama tetangga? Tidak tahu. Itu ucapan selamat hari raya juga hasil copy paste, repost punya orang lain, dan kita merasa epic sekali sdh toleran?
5. Dan berhentilah dramatisasi. Contoh: “aku sih nggak apa-apa orang lain tdk ngucapin selamat hari raya ke aku. Tapi tapi tapi….” Kan kocak jadinya. Katanya nggak apa-apa, masih komen juga di postingan orang lain. Kalau kamu nggak apa-apa, kamu B saja. Bahkan mau komen pun buat apa? Toh tidak ada apa-apa kan?
6. Ayo, sekali lagi, toleransi itu ada di dunia nyata. Sdh banyak contohnya, orang sok paling toleran di medsos, tapi di dunia nyata, bahkan tetangga saja tidak negur. Tidak usah jauh-jauh deh nyarinya, boleh jadi itu tuh kita sendiri.
Karena kalau kamu kemakan pencitraan hari ini, duuh, itu perusak hutan-hutan Sumatera, yg jelas-jelas tidak toleran ke jutaan orang; mereka bahkan setiap hari raya apapun sibuuuk ngucapin, sibuk merayakan, sibuuuk sekali seolah paling toleran. Tapi juahatnya benar-benar nyata. Termasuk pelaku-pelaku genosida, perang di muka Bumi. Bahkan bisa membuat Natal batal dirayakan .
(Tere Liye)
*penulis novel “Kau Aku & Sepucuk Angpau Merah” –> baca novel ini biar tahu ada novel Tere Liye yg dirilis saat IMLEK, daaan isinya berbagai karakter suku bangsa, agama, bla bla.







Komentar