Seorang militer AS mau mengajak istri masuk Kristen, malah dia yang akhirnya masuk Islam

Kisah saya masuk Islam.

Saya bertemu istri saya di Turki pada tahun 1996 dan kami menikah pada tahun 1997. Kami berdua tidak religius saat itu. Sekitar 10 tahun kemudian, istri saya mulai tertarik dengan agamanya, Islam. Sekitar dua tahun kemudian, dia menyadari bahwa menikah dengan seorang Kristen adalah dosa, apalagi tetap menikah dengan seorang Kristen. Jadi, dia memohon saya untuk masuk Islam.

Saya tidak tahu apa itu Islam dan saya berpikir bahwa saya perlu membuatnya masuk Kristen. Karena saya di militer, saya akan ditugaskan ke Qatar. Kami membuat kesepakatan. Saya akan membaca Al-Qur’an dan dia akan membaca Alkitab. Kami berdua melakukannya.

Rencana saya menjadi bumerang, karena Al-Qur’an begitu menakjubkan, murni, dan tanpa kontradiksi.

Istri saya merasa Alkitab sangat membingungkan dan penuh kontradiksi.

Saya berkata kepada istri saya, “Biarkan saya membaca ulang Alkitab.”

Selama enam bulan, saya membaca ulang Alkitab, tetapi setelah membaca Al-Qur’an, isinya sangat berbeda. Jadi, saya membaca ulang Al-Qur’an.

Setelah dua tahun bergulat dengan konflik batin saya. Saya sadar, saya tak bisa menyangkal kebenaran.

Jadi, di Rapid City, South Dakota, AS, saat berbuka puasa Ramadan, saya mengucapkan syahadat pada tahun 2009.

Sejak saat itu, saya terus mengembangkan diri sebagai seorang Muslim. Mempelajari hadis dan sunah. Saya pernah umrah sekali. Tak sabar untuk pergi lagi.

(Brother Andy)

Komentar