✍🏻Taufik M Yusuf Njong (Warga Aceh)
Ketika ketidakadilan merajalela di akhir pemerintahan Ottoman, orang-orang Arab yang ‘terzalimi’ menyebut orang-orang Turki sebagai penjajah. Di lain pihak, Turki juga menjuluki para pejuang perlawanan Arab sebagai pemberontak.
Dalam konflik pusat dan daerah, negara bisa menjadi penjajah dan pemberontak bisa menjadi pahlawan atau sebaliknya, tergantung dari sudut mana kita memandang.
Dalam kasus runtuhnya Kekhalifahan Turki Utsmani, seorang muslim yang hari ini hidup dan merasakan akibat dari tragedi tersebut mungkin akan sepakat dan berharap andai Ottoman tidak berlaku zalim dan andai orang-orang Arab tak melawan, tapi takdir telah digariskan dan penyesalan selalu datang terlambat.
Dan sebelum semuanya terlambat dan Aceh kembali bersimbah darah seperti yang pernah terjadi lebih dari 20 tahun lalu, kita berharap agar ketidakadilan dan kesewenang-wenangan segera diakhiri, kita berharap tak ada lagi tudingan dan diksi ‘pemberontak’ atau ‘penjajah’.
*Pict: Konvoi bendera bulan bintang hari ini.
Komentar