Pertama, bapak nggak perlu koar-koar mati untuk rakyat segala. Rakyat nggak butuh itu pak. Rakyat butuh makan. Rakyat butuh hidup layak. Udah itu aja pak.
Bapak nggak perlu koar-koar mati untuk rakyat. Kurangi aja drama selamatkan uang korupsi triliunan tapi koruptornya bisa ngilang.
Berantas itu semua mafia yang menggunduli hutan pak (Itupun semoga bapak nggak terlibat). Habisi semua manusia yang merusak negeri ini. Bapak buang itu semua pejabat penjilat yang asal-asalan kerjanya. Dah itu aja pak.
Kalau bapak bisa memperjuangkan itu, nggak usah ngomong mati untuk rakyatpun, rakyat akan mengagungkan dan mengingat jasa bapak, setelah bapak nanti mati. Sebelum mati, bapak pasti akan disayangi rakyat pak.
Kedua, ini cuma ngingetin aja pak….jangan mati untuk selain Allah pak. Karena kalau bapak muslim, bapak harus hidup dan mati untuk Allah pak. Karena itu yang kita baca berulang-ulang pak. Innashalaatii wanusuukii wamahyaaya wamamaatii lillaahirabil ‘aalamiin. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Allah rabb semesta alam.
Ketiga, jangan mati dulu pak. Tetaplah hidup. Kalau bapak mati sekarang, negara lebih bahaya pak. Sekarang aja udah kek gini.
Dah gitu aja pak.
Bapak bisa buktikan hasil kerja bapak, bapak pasti dicintai rakyat negeri ini.
Selamat bekerja pak.
(Syamsuryadi Rasyad)







Komentar