Pariwisata Bali Lagi Sepi, Bahkan Lebih Sepi dari saat Covid, Wisatawan Lokal males karena diskriminasi

Pariwisata Bali Sepi Saat Libur Nataru, Ini Kata Warga Setempat

Ramai beredar di media sosial penampakan kondisi pariwisata Bali yang disebut sepi pada musim libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Sepinya wilayah Bali dari kedatangan wisatawan, baik domestik maupun asing ini dibenarkan oleh warga lokal.

Dihubungi Beritasatu.com melalui sambungan telepon, Caren Nichole, seorang warga Bali yang telah menetap selama enam tahun di area Tanah Lot, menyebut kondisi Bali pada akhir tahun ini memang sepi.

“Kalau menurut aku, untuk sekarang ini Bali memang sepi ya dibandingkan dengan tahun 2024 dan juga tahun-tahun sebelumnya,” kata Caren, Senin (22/12/2025).

Ia menambahkan, bahkan situasi Bali saat ini masih lebih sepi dibandingkan saat pandemi Covid-19 melanda.

“Bahkan pas era Covid-19 aja di sini kayaknya pas tahun baru masih rame gitu. Pas Natal juga rame di sini, sekarang sepi banget,” tambahnya.

Ketika ditanya apakah diskriminasi pelayanan terhadap wisatawan lokal dibandingkan wisatawan mancanegara menjadi salah satu faktor masyarakat enggan berlibur akhir tahun di Bali, Caren menjelaskan ia pribadi tidak pernah mengalami diskriminasi tersebut, namun ia tak menampik pernah melihat sendiri tindak diskriminasi itu dialami oleh orang-orang terdekatnya.

“Kalau aku sendiri aku ini mixed (berdarah campuran luar negeri) jadi enggak pernah ngalamin diskriminasi itu karena mereka jarang mengira aku orang Indonesia. Tetapi kalau teman-temanku yang penampilannya memang lokal iya pernah,” tutur Caren.

Menurutnya, karena isu diskriminasi terhadap wisatawan lokal di Bali kini sudah viral di media sosial, para pelaku pariwisata di Bali mulai menunjukkan perubahan.

“Menurutku karena sudah viral juga sekarang mereka sudah memperbaiki soal hal itu sih. Sudah mau mulai berubah,” pungkasnya.

https://www.beritasatu.com/bali/2951810/pariwisata-bali-sepi-saat-libur-nataru-ini-kata-warga-setempat

***

✍🏻Al Fatin

Orang-orang Bali mengeluhkan sepinya wisatawan yang datang. Biasanya liburan Nataru saat panen omset

Tapi tahun ini, beda banget.
Bali sunyi sekali

Saya ga tahu alasan wisatawan mancanegara tidak banyak datang, tapi untuk wisatawan lokal, testimoni-testimoni ini adalah sebagian besar alasan mereka malas ke Bali.

Diperlakukan rasis, karena ga pake dollar, tapi rupiah.

Teman saya yg sangat suka traveling, termasuk ke Bali, juga mengatakan hal yang sama.

Meski dia ga dapat perlakuan rasis, tapi Bali emang kurang nyaman.

Dia bandingkan dengan Bangkok.
Jauh banget.

Meski beragama Katolik, dia menyoroti Bangkok yang sangat support wisata halal. Makanan halal tersedia di penjuru kota. Tempat ibadah mudah dijangkau

Kota nya bersih, tertib dan teratur.

Bener-bener kota yang disiapkan sebagai destinasi wisata yang ramah bagi semua.

Makanya dia ogah balik ke Bali, mending wisata ke luar negeri sekalian.

Terlalu banyak review negatif dari wisatawan lokal.

Belum lagi masalah kepemilikan properti oleh orang asing di Bali. Mereka bikin usaha serupa, lalu menarik wisatawan dari negara asalnya. Memangkas pasar penduduk lokal.

Bali harus banget berbenah sih..

Posisi wisata alam terindah se-Asia udah direbut Vietnam lho, ya..

Komentar