Muhammadiyah Tolak Kelola Masjid Al Jabbar

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengungkapkan bahwa Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, pernah menawarkan pengelolaan Masjid Al Jabbar kepada Muhammadiyah.

Hal itu disampaikan Haedar dalam pidatonya pada peringatan Milad ke-113 Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Bandung, Selasa (18/11/2025).

“Kang Dedi pernah menyerahkan (Masjid Al Jabbar) kepada Muhammadiyah,” ujar Haedar di hadapan peserta acara tersebut.

Namun, meskipun mendapatkan tawaran langsung dari Gubernur, Haedar menegaskan bahwa dirinya memilih untuk menolak.

Ia menekankan bahwa keputusan itu bukan karena Muhammadiyah tidak mampu mengelola masjid megah yang berlokasi di Gedebage, Kota Bandung, tersebut.

“Tapi saya tidak bersedia. Bukan karena tidak sanggup. Tapi biarlah Masjid Al Jabbar itu milik semua, diurus bersama,” tegasnya.

Haedar menambahkan bahwa Masjid Al Jabbar dibangun menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Barat.

Karena itu, ia tidak ingin masjid tersebut kemudian dicap sebagai milik satu kelompok tertentu jika dikelola oleh satu organisasi saja.

“Biarlah diurus bersama, jangan diurus satu golongan,” katanya.

Pernyataan Haedar ini menegaskan komitmen Muhammadiyah untuk menjaga masjid-masjid publik tetap menjadi ruang ibadah yang inklusif, terbuka, dan dikelola bersama demi kepentingan umat secara luas.

Komentar