MBG dialihkan untuk bencana Sumatra? Tidak sesederhana itu, Ferguso!

Ada banyak orang tua murid menyerukan agar MBG untuk anaknya di sekolah dialihkan ke korban bencana.

Secara moral, seruan ini terdengar sangat mulia. Namun masalahnya tidak sesederhana itu, Ferguso.

MBG bukan program karitatif yang lahir dari empati, melainkan kebijakan negara berskala besar, dengan struktur anggaran yang kaku, kontrak, rantai pasok, vendor, serta kalkulasi untung-rugi dan kepentingan yang sudah mengeras.

Di situ ada anggaran yang sudah dikunci, mekanisme yang tidak fleksibel, dan kepentingan yang tidak bisa asal dipindahkan atas dasar empati.

Program ini memang terlihat untuk kepentingan anak sekolah dan kelompok rentan lain. Namun, manfaat terbesar dari proyek semacam ini cenderung berputar dalam struktur kebijakan dan ekonomi di tingkat atas.

Karena itu, seruan untuk mengalihkan MBG pada akhirnya seperti bersuara di tengah padang pasir. Tidak akan didengar. Karena ia berhadapan dengan struktur kebijakan yang sejak awal tidak dirancang untuk tunduk pada suara publik.

(Oleh: Nur Fitriyah As’ad)

Komentar