Hamas telah menerbitkan laporan setebal 42 halaman yang menolak klaim bahwa warga sipil menjadi sasaran pada tanggal 7 Oktober. Laporan tersebut menyatakan bahwa para pejuang diinstruksikan untuk menghindari warga sipil, rumah sakit, sekolah, dan petugas medis, serta menuduh Israel menyebarkan informasi palsu. Laporan itu mendesak ICC (International Criminal Court/Pengadilan Kejahatan Internaasional) atau badan independen untuk menyelidiki klaim korban sipil.
7 Oktober adalah operasi perlawanan yang sah dan berhasil. ‘Israel’ mengarang kebohongan dan membunuh rakyatnya sendiri karena mereka ingin mencari kedok untuk melakukan genosida.
Sekarang ‘Israel’ menolak untuk mengizinkan penyelidikan independen, sementara Hamas memintanya. Kita tahu siapa terorisnya.
Hamas mengumumkan dan merilis dokumen pada hari Rabu (24 Desember 2025) tentang Operasi “Banjir Al-Aqsa,” yang diterbitkan dalam bahasa Arab dan Inggris.
Berjudul “Narasi Kami: Banjir Al-Aqsa—Dua Tahun Keteguhan dan Tekad untuk Pembebasan”, publikasi ini menguraikan perspektif politik dan historis Gerakan tersebut tentang peristiwa selama dan setelah operasi lintas batas 7 Oktober 2023.
Hamas menyatakan bahwa “Banjir Al-Aqsa bukan hanya operasi militer tetapi kelahiran kesadaran yang terbebaskan dan kemauan baru untuk kebebasan, yang tidak tersentuh oleh penipuan atau distorsi,” menegaskan bahwa perang dan genosida telah gagal untuk menghancurkan rakyat Palestina atau menghapus ingatan mereka.
Gerakan tersebut menekankan bahwa pembentukan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya, bersamaan dengan kembalinya pengungsi, “bukanlah mimpi tetapi hak yang dijamin oleh konvensi internasional dan hak historis dan politik.”
Narasi tersebut terdiri dari delapan bab. Bab pertama mengkaji motif dan keadaan di balik operasi tersebut, sementara bab kedua, berjudul “Hari Penyeberangan yang Mulia”, menyajikan posisi Hamas mengenai peristiwa 7 Oktober.
Bab ketiga menyerukan penyelidikan terhadap peristiwa 7 Oktober untuk mengungkap kebenaran, sementara bab keempat menggambarkan perang genosida Israel di Gaza. Bab kelima membahas upaya Hamas untuk menghentikan agresi Israel dan membahas rencana Trump.
Bab keenam menyoroti “Pencapaian Banjir Al-Aqsa.” Bab ketujuh menjelaskan mengapa “Hamas Tidak Dapat Diisolasi,” dan bab kedelapan menguraikan “Prioritas Tahap Selanjutnya” baik secara politik maupun militer.
Rilis narasi ini terjadi di tengah pelanggaran gencatan senjata yang terus dilakukan Israel, perdebatan tentang masa depan senjata perlawanan, dan peran Hamas dalam lanskap politik Palestina.
DOWNLOAD DOKUMEN DIBAWAH:







Komentar