Gula pasir berbahaya?

✍🏻dr. Basuki Rahmat

Gula pasir tidak sama dengan air tebu,
meski sama-sama berasal dari tebu.

Gula pasir adalah sukrosa murni— isinya hanya gula, gula, dan gula. Tanpa magnesium. Tanpa elektrolit. Tanpa serat.

Padahal tubuh membutuhkan ±28 molekul magnesium untuk memetabolisme 1 molekul sukrosa, dan ±56 molekul magnesium
untuk memetabolisme 1 molekul fruktosa.

Artinya, setiap sendok gula pasir menguras magnesium tubuh kita.

Magnesium bukan mineral sepele.
Ia terlibat dalam 700–800 reaksi enzimatik,
termasuk:
– kontrol insulin
– produksi energi
– fungsi otot dan saraf
– metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat

Ketika magnesium habis, tubuh akan “meminjam” dari otot dan tulang.
Akibatnya? Lemas tanpa sebab, pegal berkepanjangan, metabolisme melambat.

Berbeda dengan gula alami dalam buah dan madu, gula aren dan air tebu. Tuhan menyediakannya dalam satu paket utuh:
gula + magnesium + elektrolit + serat.
Itulah sebabnya gula darah naik lebih lambat
dan tubuh tidak diambil mineralnya.

Gula pasir telah memutilasi gula alam,
atau menciptakan tiruannya dalam bentuk pemanis buatan seperti aspartam dan xylitol.

Percayalah,
Tuhanmu sudah dengan sangat baik
menyediakan semua yang dibutuhkan tubuh
di permukaan bumi ini.

Lalu mengapa kita masih lebih percaya
pada pencari uang yang berlindung
atas nama kesehatan?

(fb)

Komentar