Evaluasi Buat Pendukung Prabowo
by: Budi Saks
Sebagai pendukung Prabowo saya mengkritik justru karena ingin pemerintahannya terjaga baik, bukannya malah membela setiap kesalahan dan kekurangannya karena itu justru malah menjerumuskan.
Dalam berteman pun saya akan mengingatkan kesalahan kawan-kawan saya, bukannya mendukung dan membenar-benarkan kesalahan yang dia buat.
Soal bagaimana penerimaannya itu tergantung seberapa bagus buruknya kualitas terkritik itu (dalam hal ini pendukung Prabowo).
Sayangnya para pendukung Prabowo ini sebagiannya masih terus terbawa residu pilpres sehingga apapun kritik bahkan yang sudah jelas faktanya pun dianggap sebagai serangan.
Saat ini selain kemajuan dan prestasi yang harus kita akui dalam satu tahun pemerintahan ini ada juga kekurangan dan kelambanan terutama dalam hal penanganan bencana kali ini yang bodohnya oleh para fanatikers ketika kita bicara “kelambanan” maka dianggap kita bicara pemerintah tidak bekerja.
Untuk menangkap makna suatu kalimat saja ternyata mereka gagal.
Itulah kenapa saya selalu bilang kita tidak boleh fanatik dalam hal apapun dan dengan siapapun apalagi pada manusia sebab bagaimanapun juga Prabowo itu adalah tetap manusia biasa yang tak luput dari salah dan dosa sebagaimana manusia biasa pada umumnya.
Apalagi menteri menterinya.
Sebab itulah justru kita pendukungnya wajib mengawal dengan kritikan-kritikan membangun bukannya menganggapnya seakan manusia yang maha benar dan menimbulkan pengkultusan individu yang tidak logis sebagaimana kebiasaan kaum fanatikers dari kalangan manapun terutama kaum jokower yang levelnya sudah menyembah seakan-akan jokowi adalah manusia yang maksum dari dosa dan alpa.
Apalagi mengingat situasi saat ini dimana semua informasi yang masuk kepada Prabowo hanya melalui satu pintu saja yaitu Seskab nya si tentara karbitan Tedy Indra Wijaya yang seakan menjadi yang paling berhak memilah milah mana yang boleh dan tidak boleh diketahui oleh presiden sehingga presiden berpikir dan merasa bila semua instruksinya sudah dijalankan dengan baik.
Tidak begitu padahal kenyataannya.
Maka dari itu jadilah pendukung yang cerdas bukan penjilat gratisan hanya oleh ego akibat residu pilpres yang tidak dewasa.
Karena tabiat anda itu bagaikan suporter bola yang ngamuk bila teamnya kalah padahal kalian menang pilpres.
Sangat tak dewasa.
Atau mungkin anda secara tak sadar sudah berpikir bila Prabowo itu nabi dan menteri-menterinya adalah para sahabat dan murid murid mulianya?
Oh Come on…
~DBS~
*sumber: fb







Komentar