DILARANG MINUM SETELAH MAKAN ???

Oleh: dr. Eka Poedja

DILARANG MINUM SETELAH MAKAN???

Bener gak sih dok?? Beneran atau cuma overthinking tanpa scientific prove??

Ya kalau minumnya satu gentong atau satu galon sekaligus ya jelas gak boleh!! Boros!! Hehehe

Saya sendiri belum pernah menemukan larangan ini secara tersurat atau eksplisit baik dari sisi syariah, sisi hukum yang berlaku di indo bahkan dunia, juga dari sisi adat dan sosial kemasyarakatan.

Coba kita lihat …
Kalau alasannya karena bisa mengencerkan pH lambung atau enzim … Ya memang bener sih … Hanya saja perlu di ingat bahwa:

  1. Volume asam lambung harian sekitar 1-4 liter tergantung pola makan atau sekitar 20-100 ml saat pemeriksaan sewaktu/sesaat
  2. Untuk mengencerkan pH 1 ke pH 2 butuh 10 kali air dari volume awal dan berlaku deret hitung. Jadi kalau dari pH 1 ke pH 4 bukan 40 kali tapi 1.000 kali
  3. Enzim dan fungsi cerna akan optimal bekerja pada keasaman lambung maksimal pH 4. Diatas itu … Enzim dan fungsi cerna lambung macet.

Jadi untuk mengencerkan 100 ml asam lambung dari pH 1 menjadi pH 2 itu butuh air sekitar 1 liter. Kalau alasannya bisa mengganggu kerja enzim, enzim itu mulai tidak bekerja optimal di pH 4 keatas. Jadi supaya kerja lambung off dan enzim tidak bekerja, setelah makan butuh minum air sekitar 1.000 liter… Artinya satu tandon air diatas rumah harus di minum sekaligus.. Hehehe

Walaupun ada teori “stomach flush” = dengan minum 200ml atau 1 gelas air bisa memicu pengosongan lambung secara cepat sehingga pH dan kerja enzim langsung drop jadi diatas pH 4… tetap aja secara scientific masih diperdebatkan dan ini hanya berlaku dalam beberapa kondisi yang spesifik di beberapa orang saja.

Toh kalau kita lihat, minum setelah makan ini sudah dilakukan sejak ribuan tahun lalu dan jarang ada terkaitan atau laporan secara massal terjadi masalah kesehatan karena hal ini. Gampangnya… nenek moyang kita minum setelah makan juga sehat-sehat saja.

Sebaliknya, dalam beberapa riwayat, Nabi Muhammad ﷺ justru minum setelah makan terutama setelah makan kurma atau roti gandum. Ini kemungkinan terkait sifat kurma yang panas dan roti gandum yang kering sehingga membutuhkan air minum sebagai pengimbang.

Beberapa riwayat juga menyebutkan bahwa para ulama tidak minum setelah makan terutama setelah makan semangka ataupun makan bubur yang rasanya manis… Ini kemungkinan terkait sifat semangka yang dingin berair jadi tidak butuh minum setelahnya.

Jadi kalau saya sih …
Ini saya ya …

Minum atau gak minum ya lihat kondisi …
Being realistic guys … Jangan OVT atau takut berlebih …

Bayangin aja, habis makan yg kering2 kayak roti atau krupuk … Atau habis makan daging dg bumbu rempah kuat … Gak minum ? Ya seret lah … Atau habis makan yg super pedes trus gak minum blas … Ya jontor lah bibir ini …

Boleh aja minum setelah makan asal ikuti kaidah fitrahnya:

  1. Sesuai kadarnya, minum secukupnya sesuaikan dg jenis makanan sebelumnya
  2. Minum dg tangan kanan dan dg duduk
  3. Tidak minum dg yg merusak tubuh misal minuman kemasan atau dg yg haram
  4. Minum sedikti2 dg tiga helai nafas
  5. Sesuaikan proporsi maksimal lambung : 1/3 udara 1/3 air 1/3 makanan padat
  6. Sebisa mungkin minum yg sifatnya netral seperti air putih rebusan hangat
  7. Hindari minuman terlalu asam atau terlalu basa (pH diatas 7,5 atau biasa disebut air alkali)
  8. Jangan minum langsung dari wadah air seperti kendi, teko, gentong, galon, jrigen ataupun tandon air …
  9. Jangan lupa berdoa minta ridha allah

Gitu sih kalau saya ..
Saya masuk grup minum atau tidak minum tergantung kondisi …
Bukan di pukul rata semua kondisi dilarang minum …k

INTINYA lihat kondisi lah …
Bukan berarti kalau cocok utk diri kita trus bisa dijadikan acuan utk orang lain …
Karena belum tentu yg baik utk kita baik juga utk orang lain…

Apa-apa itu ya sesuai kadarnya sesuai maqomnya sesuai diagnosa …
Setiap orang bisa berbeda …

Gitu ya menurut saya …
Monggo semoga bermanfaat bagi kemarin yang tanya2 …

Wallahualam bisowab.

(fb)

Komentar