Pendukung Palestina, Catherine Connolly, terpilih sebagai presiden baru Irlandia, Sabtu (25/10/2025).
Irlandia baru saja memilih Catherine Connolly — perempuan yang dengan berani menyebut ‘Israel’ sebagai “negara teroris” — sebagai Presiden barunya. 🔥
Kemenangan telaknya bukan hanya kemenangan bagi Irlandia, melainkan cerminan kebangkitan global. Dunia sudah tidak lagi berjinjit di sekitar rezim Zionis yang licik. Menyebut Israel apa adanya bukan lagi radikal — melainkan kenyataan.
Connolly merupakan sosok independen sayap kiri berusia 68 tahun. Ia menang telak pada pemilu saat melawan tokoh tengah-kanan dan mantan menteri Heather Humphreys. Dengan kemenangan ini, Connolly akan duduk di kursi presiden selama tujuh tahun.
Kemenangan Connolly disebabkan dukungan dari kelompok oposisi sayap kiri, Sinn Fein.
Di Irlandia, posisi presiden memegang peran seremonial dan tak punya wewenang eksekutif, seperti membentuk undang-undang. Tugas utamanya adalah mewakili Irlandia di panggung dunia serta sebagai suara pemersatu dalam berbagai isu besar.
Connolly menggantikan Michel D. Higgins. Selama menjabat presiden, Higgins juga kerap mengkritik agresi Israel di Gaza dan pengeluaran NATO.
Dalam pidato pertamanya setelah dilantik, Connolly berjanji akan menjadi suara bagi perdamaian dunia dan Irlandia.
Dukungan pada Palestina
Connolly merupakan ibu dua anak. Ia menjadi sorotan karena komentar kerasnya terhadap agresi Israel di Gaza yang menewaskan 67 ribu lebih orang.
Dia menuai pro-kontra setelah menyebut Hamas adalah bagian dari struktur rakyat Palestina.
PM Irlandia Michael Martin terang-terangan mengkritik Connolly lantaran tidak mengutuk aksi Hamas menyerang Israel — sebagai bentuk perlawanan atas blokade terhadap Gaza — pada 7 Oktober 2023. Israel membalas Hamas dengan serangan besar ke Gaza.
Usai dikecam, Connolly menyatakan mengutuk keras serangan Hamas. Tapi, Connolly mengkritik tajam serangan Israel yang disebutnya sebagai tindakan genosida.







Komentar