Berat sekali ‘beban’ tekanan mental yang ditanggung Jokowi

✍🏻@DokterTifa

Behavior atau perilaku adalah semua hal yang dilakukan oleh makhluk hidup termasuk manusia yang dapat diamati (observable) baik dengan mata telanjang maupun dengan alat, dapat diukur (measurable) dan dapat diprediksi ( predictable).

Sebuah perilaku membentuk pola, dan dengan pola itu bisa kita amati, ukur, dan prediksi.

Neuroscience behavior, sesuai Ilmu yang saya pelajari dalam studi doktoral saya, mempelajari hubungan otak dengan perilaku secara vise Versa atau timbal balik.

Ilmu Neuroscience Behavior kemudian saya elaborasi dengan tiga Ilmu yang semuanya adalah produk sintesis otak yaitu neurokognitif, psikologi forensik, dan politik kritis menghasilkan ilmu Neuropolitika.

Dengan kemajuan Ilmu dan Teknologi Data Science saat ini maka semua pengamatan, analisis, dan pengukuran matematika bisa dilakukan secara jarak jauh, di buku JOKOWI’S WHITE PAPER saya jelaskan metodologinya Assessment at Distance (AAD).

Hubungannya dengan foto?

Foto pertama diambil bulan Juni 2025, tiga bulan sejak Joko Widodo dinyatakan sakit sekembali dari Vatikan bulan April 2025.

Foto terbaru bulan Desember 2025, dengan tanda dan gejala yang makin kompleks dan sistemik.

Maka sebagai Dokter, saya perlu sampaikan kepada orang-orang dekat beliau, beliau ini tidak menjalani Conventional Medication dengan baik, saya khawatir dengan prognosis kesehatan beliau. Sepertinya hanya bergantung kepada Steroid untuk menekan tanda dan gejala, tetapi menghukum organ-organ penting yang di kemudian hari sangat membahayakan nyawa.

Apalagi beliau tidak lepas dari memikirkan keselamatan politik anak-anaknya.

Juga memikirkan pemenjaraan terhadap RRT.

Mental pressure (tekanan mental) yang berat sekali.
Berat sekali ditanggung badan.

Komentar