Bahkan Menangispun Kau Bungkam

Jagat media sosial diguncang oleh potongan video siaran langsung CNN Indonesia yang memperlihatkan jurnalis Irine Wardani menangis saat melaporkan kondisi warga Aceh Tamiang pasca bencana banjir dan longsor.

Video tersebut sempat viral di berbagai platform, termasuk Instagram dan TikTok, karena menunjukkan sisi emosional jurnalis yang tidak kuasa menahan tangis saat menyampaikan adanya anak-anak yang belum makan serta pesan warga agar jurnalis menyuarakan kebutuhan mereka.​

Namun, tak lama setelah viral, video tersebut di-take down dari YouTube dan seluruh media sosial resmi CNN Indonesia, tanpa penjelasan resmi terkait alasan penghapusan tersebut. Penghapusan ini memicu spekulasi dan kritik dari warganet, yang menilai bahwa tindakan tersebut mengurangi transparansi media dalam menyampaikan kondisi sebenarnya di lapangan.​

Dalam video yang sempat beredar, Irine Wardani menyampaikan:

“Anak-anak di sini belum makan, mereka butuh bantuan. Warga meminta kami menyuarakan kebutuhan mereka.”

Kalimat tersebut menjadi sorotan karena dianggap menggambarkan urgensi situasi dan menunjukkan empati yang mendalam dari sang jurnalis. Dilansir dari media sosial Instagram, kutipan ini banyak dikutip ulang oleh netizen sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Aceh Tamiang.​

CNN Indonesia telah merilis pernyataan resmi mengenai alasan di-take down-nya video tersebut. CNN mengklarifikasi dengan alasan takut disalahgunakan:

“Kami mengkonfirmasi bahwa benar, telah menarik sebuah konten dikanal media sosial CNN Indonesia. Konten tersebut rentan disalahgunakan sehingga disalahgunakan sehingga berpotensi memicu framing dan mendiskreditkan pihaak tertentu,” tulis CNN dilansir dari Instagram CNN Indonesia.

Aksi jurnalis yang menangis saat meliput bencana ini bukan pertama kali terjadi di dunia jurnalistik. Namun, viralitas video tersebut menunjukkan betapa masyarakat Indonesia masih menghargai sisi emosional dan kejujuran dari jurnalis yang berada di lapangan. Tangis Irine Wardani dianggap sebagai wujud nyata dari keprihatinan terhadap penderitaan korban bencana.​

Insiden ini juga mengingatkan pentingnya kebebasan pers dan transparansi media dalam menyampaikan informasi, terutama saat meliput isu-isu sensitif seperti bencana alam. Warganet menuntut agar media massa tidak menutupi fakta atau men-take down video yang bisa menjadi bukti kondisi sebenarnya di lapangan. “Jangan biarkan fakta di-take down begitu saja,” ujar salah satu komentar di media sosial.​

Komentar