Update Bencana Sumatera: Korban Meninggal 1.016 Jiwa, 624 Ribu Mengungsi

Tragedi bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera terus menyisakan duka mendalam. Hingga Minggu, 14 Desember 2025, jumlah korban meninggal dunia dilaporkan telah mencapai 1.016 orang. Angka tersebut menunjukkan bahwa dampak bencana belum sepenuhnya mereda, meski proses evakuasi dan pencarian terus dilakukan.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan jumlah korban jiwa mengalami peningkatan dibandingkan laporan sehari sebelumnya. Pada Sabtu, 13 Desember 2025, korban meninggal tercatat sebanyak 1.006 orang. Dalam waktu kurang dari 24 jam, jumlah itu kembali bertambah.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan penambahan korban terjadi setelah tim gabungan menemukan puluhan korban selama sepekan terakhir. “Total korban meninggal dunia kini mencapai 1.016 jiwa,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu.

Dari data BNPB, wilayah Aceh menjadi daerah dengan korban terbanyak, yakni 424 orang. Sumatera Utara menyusul dengan 349 korban meninggal, sementara Sumatera Barat mencatat 243 korban jiwa. Selama tujuh hari terakhir, jumlah korban yang berhasil ditemukan bertambah 66 orang, terdiri dari 33 korban di Aceh, 19 di Sumatera Utara, dan 14 di Sumatera Barat.

Selain korban meninggal, ratusan warga masih dinyatakan hilang. Hingga Ahad, jumlah korban hilang tercatat sebanyak 212 orang. Meski angka ini menurun dibandingkan hari sebelumnya, proses pencarian masih terus dilakukan di tengah keterbatasan medan dan cuaca.

Di sisi lain, persoalan kemanusiaan di lokasi pengungsian masih menjadi perhatian serius. BNPB mencatat sebanyak 624.670 warga masih bertahan di tempat pengungsian. Banyak di antara mereka kehilangan tempat tinggal, sumber penghasilan, dan akses terhadap kebutuhan dasar. Meski jumlah pengungsi mulai menurun dibandingkan hari sebelumnya, kondisi di lapangan masih memprihatinkan.

Jika dibandingkan dengan data awal bencana pada 7–8 Desember 2025, jumlah pengungsi memang berkurang cukup signifikan. Namun, ratusan ribu warga masih bergantung pada bantuan logistik, layanan kesehatan, serta pasokan makanan yang terbatas.

Pemerintah bersama unsur TNI, Polri, relawan, dan berbagai lembaga kemanusiaan terus mengupayakan penanganan darurat. Fokus utama diarahkan pada pencarian korban, pemenuhan kebutuhan pengungsi, serta pemulihan bertahap di wilayah terdampak. Di tengah angka korban yang terus bertambah, harapan kini bertumpu pada percepatan bantuan dan perhatian serius terhadap keselamatan serta kehidupan para penyintas bencana di Sumatera.

Komentar