Trump Desak Presiden Israel Ampuni Netanyahu dari Kasus Korupsi Yang Menjeratnya

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyurati Presiden Israel Isaac Herzog untuk meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu diampuni dari kasus korupsi yang menjeratnya.

Dalam surat yang dibagikan kantor Herzog pada Rabu (12/11/2025), Trump mengatakan Netanyahu merupakan perdana menteri tangguh dan tegas yang telah memimpin Negeri Zionis di masa perang. Oleh sebab itu, ia meminta Herzog untuk “memaafkan” Netanyahu dari kasus “yang tidak dapat dibenarkan”.

“Saat Israel dan orang-orang Yahudi yang luar biasa melewati masa-masa sulit yang mengerikan selama tiga tahun terakhir, saya dengan ini meminta Anda untuk sepenuhnya mengampuni Benjamin Netanyahu, yang telah menjadi Perdana Menteri Masa Perang yang tangguh dan tegas,” tulis Trump.

Trump berujar Netanyahu saat ini sedang membawa Israel ke masa-masa damai, termasuk dengan memperluas perjanjian Abraham Accords ke negara lainnya. Abraham Accords adalah perjanjian normalisasi hubungan antara Israel dan negara Arab-Muslim, yang telah ditandatangani oleh Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko.

Selain itu, Trump juga mengatakan bahwa Netanyahu selama ini telah berjuang bersamanya dalam menghadapi Iran dan kelompok milisi Hamas Palestina.

Sejalan dengan itu, ia meminta agar Herzog memaafkan dan membebaskan sekutunya itu dari kasus yang sedang menjeratnya.

“Sekarang kita telah mencapai keberhasilan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan mampu mengendalikan Hamas, inilah saatnya membiarkan Bibi (nama panggilan Netanyahu) menyatukan Israel dengan memaafkan dia dan mengakhiri kasus itu untuk selamanya,” ucap Trump.

Kasus Netanyahu

Netanyahu saat ini tengah menghadapi persidangan atas kasus dugaan korupsi.

Netanyahu diadili di Pengadilan Distrik Yerusalem atas tuduhan penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan dalam tiga kasus terpisah (dikenal sebagai Kasus 1000, 2000, dan 4000). 

  • Tuduhan Utama:
    • Penerimaan Hadiah: Netanyahu dan istrinya dituduh menerima hadiah mewah senilai ratusan ribu dolar dari para miliarder pengusaha sebagai imbalan atas bantuan politik atau bisnis.
    • Manipulasi Media: Ia dituduh berusaha memanipulasi liputan media dari dua outlet berita besar Israel untuk mendapatkan pemberitaan yang positif dan menguntungkan dirinya serta keluarganya.
  • Status dan Ancaman Hukuman:
    • Persidangan kasus korupsi ini telah berlangsung sejak Mei 2020 dan masih berlanjut hingga saat ini (November 2025).
    • Netanyahu membantah semua tuduhan, menyebutnya sebagai konspirasi politik.
    • Meskipun proses hukum berjalan lambat karena kompleksitas kasus dan agenda kenegaraan, jika terbukti bersalah, Netanyahu menghadapi ancaman hukuman penjara. Hukuman spesifik akan bergantung pada vonis untuk setiap dakwaan, dengan suap menjadi tuduhan paling serius. 


Kantor Presiden Herzog sementara itu menyatakan siapa pun yang memohon pengampunan presiden mesti mengajukan permintaan resmi sesuai dengan prosedur yang berlaku, demikian dilaporkan Reuters.

Komentar