Tentara Israel bunuh diri dan menulis surat beban psikologis berat yang dialaminya setelah bertugas di Gaza, jiwanya hancur

Seorang awak tank ‘Israel’ berusia 34 tahun yang bertempur di Gaza meninggal karena bunuh diri, meninggalkan sepucuk surat yang menyebutkan beban psikologis berat yang dialaminya selama bertugas di Jalur Gaza.

Kematiannya menyoroti krisis kesehatan mental yang signifikan di kalangan personel militer ‘Israel’, dengan upaya bunuh diri dan kematian yang melonjak sejak 7 Oktober 2023.

Dmitry Shapiro, seorang awak tank ‘Israel’ berusia 34 tahun, ditemukan tewas Kamis lalu (30 Oktober 2025) di Monumen Pasukan Terjun Payung dekat Beit Elazari di ‘Israel’ tengah, dalam apa yang telah dikonfirmasi oleh pihak berwenang sebagai bunuh diri, menurut media Ibrani.

Shapiro, yang telah bertempur secara ekstensif di Gaza sejak 7 Oktober 2023, meninggalkan surat perpisahan untuk istrinya, menyebutkan beban psikologis yang berat.

Keluarga Shapiro menggambarkannya sebagai sosok yang “hancur” dan bergulat dengan masalah kesehatan mental yang parah; sejak kembali dari militer ‘Israel’ pada bulan Agustus 2025.

Iparnya, Yoav, mengatakan kepada media Ibrani bahwa selama berada di Gaza, Shapiro menunjukkan tanda-tanda kehilangan kendali, eskapisme, dan depresi.

“Dia kehilangan kendali di sana,” kata Yoav. “Adik saya, istrinya, terus memintanya untuk mencari bantuan, dan dalam surat yang ditinggalkannya, dia menulis bahwa dia tidak melakukannya.”

“Negara memperlakukan mereka seolah-olah mereka telah kembali ke kehidupan normal, tetapi kenyataannya berbeda. Dia kembali dengan mental yang hancur. Dia melihat kematian dan luka-luka yang menghancurkan jiwanya. Itulah harga perang,” tambahnya dalam kritik lebih lanjut.

Bunuh Diri Meningkat Pasca 7 Oktober

Bunuh diri melonjak di kalangan militer ‘Israel’ sejak 7 Oktober 2023.

Sebuah laporan terbaru dari Pusat Penelitian dan Informasi Knesset mengungkapkan bahwa 279 tentara ‘Israel’ mencoba bunuh diri antara Januari 2024 dan Juli 2025, dengan 36 di antaranya berhasil bunuh diri selama periode tersebut.

Data yang berfokus pada personel tugas aktif menunjukkan peningkatan tajam dalam kasus bunuh diri anggota cadangan: lima kasus pada tahun 2023, 11 kasus pada tahun 2024, dan tujuh kasus pada paruh pertama tahun 2025 saja.

Para ahli mencatat bahwa angka-angka ini kemungkinan tidak mencerminkan keseluruhan cakupan, karena tidak mencakup kasus-kasus pasca-pemberhentian seperti kasus Shapiro.

Lebih dari 20.000 tentara ‘Israel’ telah terluka sejak awal perang, dengan lebih dari separuh kasus tersebut melibatkan masalah kesehatan mental seperti PTSD, kecemasan, dan depresi.

Komentar