
Kabarnya Taliban dan Amerika sedang bernegosiasi tentang pangkalan udara Bagram.
Trump menginginkan pangkalan militer tersebut, karena lokasinya yang sangat strategis dimana dekat dengan pangkalan rudal nuklir China.
AS menawarkan biaya sewa senilai 300 juta Dollar per bulan untuk Afghanistan, atau 3,6 miliar Dollar per tahun.
Namun Taliban menolak dengan harga tersebut dan meminta AS langsung bayar kontan 1 miliar Dollar selama sebulan, atau 12 miliar per tahun, setara hampir Rp 200 triliun.
Nilai yang kecil menurut Taliban, karena selama 20 tahun memerangi mereka, AS menggelontorkan lebih dari 2 triliun Dollar untuk hasil sia-sia.
Di sisi lain, China yang mendekati Taliban selama 4 tahun terakhir menolak rencana AS tersebut. China pun pasti sedang melobi Taliban untuk menolak mentah-mentah tawaran Trump.
Ibarat kena “durian runtuh”, Taliban pun tak akan turuti China tanpa kompensasi ekonomi.
Tinggal lihat siapa yang tawaran sesajennya lebih menggiurkan.
Semoga keadaan lebih baik buat saudara kita di Afghanistan.
(Pega Aji Sitama)







Komentar