🔴Seorang tahanan Israel di Gaza, Alexander Trufanov, memberikan pernyataan mengejutkan setelah dibebaskan pada Februari 2025 setelah hampir 500 hari ditawan Hamas:
“Kebaikanmu akan selamanya terukir di jiwaku.
Aku menghabiskan 498 hari di antara kalian.
Terlepas dari penindasan dan agresi yang kalian alami,
aku belajar darimu arti sejati kejantanan, keberanian murni, kemanusiaan, dan penghormatan terhadap nilai-nilai.
Kalian melindungi hidupku.
Seperti seorang ayah memperlakukan anak-anaknya dengan kasih sayang,
kalian menjaga martabat, kesehatan, dan kehormatanku.
Meskipun aku berada di tangan orang-orang yang berjuang demi tanah mereka dan kebebasan yang dicuri,
dan sementara pemerintahku melakukan genosida terburuk terhadap bangsa yang terkepung,
kalian tidak membuatku kelaparan atau mempermalukanku.
Aku melihat arti sejati kejantanan di matamu.
Aku memahami nilai pengorbanan dengan hidup di antara kalian.
Aku melihatmu tersenyum bahkan dalam menghadapi kematian,
melawan musuh yang dipersenjatai dengan senjata pemusnah massal,
sementara Kalian tidak punya apa-apa selain tubuh kalian sendiri.
Sekalipun saya mencoba, saya tidak dapat menemukan kata-kata
yang tepat untuk mengungkapkan nilai dan status kalian,
atau untuk mencerminkan keheranan dan kekaguman saya atas karakter mulia kalian.
Apakah iman kalian benar-benar mengajarkan kalian untuk memperlakukan tahanan seperti ini?
Seberapa agung keyakinan itu
yang mengangkat kalian ke tingkatan
di mana semua hukum hak asasi manusia buatan manusia runtuh,
dan semua protokol perang tak ada apa-apanya dibandingkan dengan teladan kalian.
Bahkan di masa-masa tersulit sekalipun, keadilan dan belas kasih kalian tetap teguh —
bukan hanya sebagai slogan,
tetapi juga dalam perilaku nyata kalian.
Kalian tidak pernah mengkompromikan prinsip-prinsip kalian,
sekelam apa pun keadaannya.
Percayalah, jika saya kembali,
saya akan hidup di antara kalian sebagai murid yang berdedikasi,
karena saya telah mempelajari kebenaran dari bangsa kalian.
Saya telah menyadari bahwa kalian bukan hanya pemilik tanah,
tetapi juga pemilik prinsip dan keadilan.”
(Sumber: X)







Komentar