

Saya juga prihatin….
✍🏻Made Supriatma (Analis Politik dan Jurnalis)
Saya juga prihatin dengan orang-orang dongok yang nggak kompeten mengurus pemerintahan. Yang kerjanya hanya maling dan memanfaatkan kesempatan untuk memperkaya diri dan keluarga serta klik politiknya.
Saya lebih prihatin lagi para penjahat lingkungan dan HAM menguasai pemerintahan. Orang-orang yang dengan segala macam cara ingin berkuasa selamanya untuk mengangkangi hajat hidup orang banyak.
Saya prihatin orang-orang yang berkuasa mengangkat anak-anaknya yang dongok dan ber-IQ super jongkok diberi kekuasaan. Anak-anak muda yang super tidak kompeten. Tidak membaca apapun kecuali komik. Yang satu-satunya pengetahuannya tentang kekuasaan adalah bagaimana macak di media sosial.
Saya prihatin bahwa orang yang tiga kali ditolak berkuasa dan berkuasa hanya dengan bantuan kekuasaan penguasa lain dengan quid pro quo — agar anaknya dan dinastinya bisa ikut berkuasa.
Saya prihatin dan ngeri melihat pemerintahan yang sama sekali tidak kompeten. Yang menggoreng angka-angka. Yang menyajikan harapan palsu lewat makan-makan gratis atau mengorganisasi ekonomi atas nama rakyat padahal hanya untuk kepentingan dirinya, keluarganya, dan klik politiknya.
Saya prihatin bahwa penguasa yang hanya karena kepentingan politiknya pura-pura anti intelektual. Hanya untuk menutupi kegagalan dan inkompetensinya.
Hanya rejim gagal dan bobrok yang perlu menutupi kegagalan dan inkompetensinya. Hanya rejim busuk yang butuh puja puji dari para buzzer. Hanya rejim yang tidak percaya diri yang butuh militer dan polisi yang siap memberangus suara rakyatnya sendiri.
Kalau rejim ini beres, kompeten, jujur, dan adil, ia tidak perlu kritik. Ia akan menerima masukan para cendekia dan orang-orang bijak.
(Sumber: fb)
____________________________________
*Made Supriatma adalah seorang peneliti tamu (visiting fellow) dalam Program Studi Indonesia di ISEAS – Yusof Ishak Institute, Singapura. Ia dikenal sebagai seorang analis politik Indonesia, jurnalis lepas, dan komentator yang sering mengulas hubungan sipil-militer serta politik di Indonesia.
Made Supriatma sering dikutip oleh media nasional dan internasional, seperti BBC Indonesia, Media Indonesia, dan Al Jazeera, untuk memberikan analisisnya mengenai isu-isu politik terkini di Indonesia, termasuk dinamika pemerintahan dan peran militer dalam politik. Ia juga menulis artikel dan opini untuk berbagai publikasi, termasuk Fulcrum, Project Multatuli, dan Jakarta Book Review.
Sebelumnya, ia juga dikenal sebagai mantan aktivis pada tahun 1998 dan anggota Majelis Pengetahuan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI).






Komentar