Pokok Masalah MBG

Oleh: Tala Palasara

Pokok Masalah MBG adalah di Dana dan Tata Kelola

Ikhtisar Pagu Dana untuk MBG :

I. Kelompok 1 ( Untuk penerima manfaat Anak PAUD, TK dan SD sampai Kelas 3 ) : Pagu dana sebesar Rp 13 Ribu.

II. Kelompok 2 ( Untuk Kelas 4 SD sampai SMA ) : Rp 15 Ribu.

Dari masing-masing pagu dana tersebut, yang Rp 5 Ribu dialokasikan untuk sewa dan operasional.

  • Perincian lebih lanjut dari Rp 5.000 tersebut di atas adalah yang Rp 3 Ribu untuk Gaji karyawan atau relawan, Listrik, Gas elpiji, Air, Kendaraan distribusi dan BBM.
  • Sedangkan yang Rp 2 Ribu mencakup Sewa gedung / lokasi dapur dan Peralatan masak.

JADI, dana yang betul-betul teralokasi untuk bahan baku makanan adalah :

-Kelompok I : Rp 8.000
-Kelompok II : Rp 10.000

PERTANYAAN: CUKUPKAH Uang Rp 8.000 – Rp 10.000 dipakai untuk menyajikan 1 porsi Makanan Bergizi?

Lanjut pembahasan:

Hari-hari ini Mbak Naniek S Deyang jadi bulan-bulanan Netizens oleh karena tangisan Beliau ketika konferensi pers. Tapi bagi saya pribadi, abaikan saja tangisannya (tanpa harus ikut2an mencemooh atau membelanya) melainkan kita support do’a semoga Beliau bisa maksimal menjalankan tugas baru sebagai Wakil Kepala bidang Komunikasi Publik dan Investigasi.

KENAPA ? ya karena MBG adalah Program Kerja Pemerintah Skala Raksasa yang menyedot banyak Uang APBN. Kalau sampai pelaksanaannya amburadul maka dampaknya tidak kalah mengerikan dari Praktek Kejahatan Korupsi.

Menyarankan Program MBG untuk diStop adalah “nyaris mustahil” bagi Presiden Prabowo karena itu adalah Program Populis yang sudah dijanjikan saat kampanye pencalonan presiden.

Menghentikan Program MBG sama saja dengan “BUN*H DIRI POLITIK” atas positioning diri Beliau di jagad politik praktis Indonesia.

Pendapat pribadi :

Sebagaimana yang pernah saya tulis di masa lampau, saya termasuk Kelompok Pendukung Program MBG, tapi dengan catatan : SELEKTIF… TERPRIORITAS… dan BERTAHAP !

Tidak seperti sekarang ini, yang NAMPAK SEKALI DIPAKSAKAN alhasil pelaksanaannya kedodoran di sana-sini.

Saya menseyogyakan bahwa idealnya Program MBG dilaksanakan secara bertahap dimulai dari Pulau-Pulau Terluar dan “Daerah Miskin” sebagai prioritas utama DENGAN ALOKASI DANA YANG MEMADAI.

Hingga 5 Tahun masa jabatan, bisa ‘deh lanjut tuntas hingga ke seluruh Masyarakat Indonesia.

Sambil jalan itulah BGN Badan Gizi Nasional betul-betul mempersiapkan dan atau memperbaharui TATA KELOLA yang paling pas proper dan aplikatif untuk pelaksanaan operasional di lapangan.

Termasuk dalam pembahasan Tata Kelola adalah : yang paling pas itu, Orang tua murid dikasih Dana MBG…. ATAU bekerja sama dengan Kantin Sekolah tapi ada supervisi dari Ahli Gizi…. ATAU memang tetap mempertahankan SPPG tetapi dengan pemantauan SOP standar operasional prosedur yang ketat.

Masih dalam ranah Tata Kelola juga, idealnya dalam Struktur Organisasi BGN Badan Gizi Nasional ada Ahli Gizi Profesional yang bertanggung jawab atas baku mutu standar gizi.

Namanya juga MBG Makanan Bergizi Gratis ! Gizi juga harus diperhatikan, jangan hanya Gratisnya saja.

(fb)

Komentar