
Presiden Suriah Ahmad Al-Sharaa pada hari Rabu (24 September 2025) menjadi pemimpin Suriah pertama yang berpidato di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam enam puluh tahun terakhir.
Sontak warga Suriah di seluruh negeri berkumpul menggelar nobar untuk menyaksikan pidato Al-Sharaa.
“Orang-orang berkumpul di depan layar lebar, menyaksikan momen yang dapat digambarkan sebagai bersejarah: pertama kalinya seorang kepala negara Suriah berpidato di Majelis Umum PBB dalam hampir 60 tahun,” ujar Abdullah Okaily dari Al Jazeera, melaporkan dari Damaskus.
Kita tak dapat menyangkal momen dan suasana perayaan di Suriah saat ini, di berbagai kota.
“Bahkan sekarang, Anda dapat mendengar kembang api yang menyala di belakang kita. Inilah Suriah yang kembali ke komunitas internasional setelah bertahun-tahun menderita dan terisolasi.”
Pidato Al Sharaa
Pemimpin Suriah tersebut mengatakan, “Kisah Suriah penuh dengan emosi, dan memadukan rasa sakit dengan harapan. Kisah Suriah adalah kisah perjuangan antara kebaikan dan kejahatan.”
Ahmad al-Sharaa menekankan perjuangan panjang negaranya melawan penindasan dan kemajuan signifikan yang telah dicapai sejak kemenangan tak terduga Desember lalu. Ia berbicara tentang penderitaan yang dialami rakyat Suriah selama puluhan tahun, dengan mengatakan, “Selama bertahun-tahun, kami telah menghadapi ketidakadilan, kekurangan, dan penindasan. Namun kami bangkit untuk menuntut martabat kami.”
Al Sharaa menyampaikan kondisi terkini negaranya.
“Suriah sedang merebut kembali tempatnya yang selayaknya di antara negara-negara di dunia,” ujar al-Sharaa dihadapan para pemimpin dunia.
Pidato Al-Sharaa singkat namun tajam, dan ia menutup pidatonya dengan mengungkapkan pemahaman mendalam tentang penderitaan, oleh karenanya Al Sharaa menegaskan bahwa Suriah berdiri teguh bersama rakyat Gaza.
“Kami telah mengalami penderitaan yang tidak kami inginkan menimpa siapa pun,” ujarnya.
“Sebagai salah satu negara yang paling menyadari kengerian konflik, kami berdiri dalam solidaritas dengan rakyat Gaza, termasuk anak-anak dan perempuan, dan dengan semua orang yang menderita akibat kekerasan dan agresi. Kami menyerukan gencatan senjata segera,” tandasnya.
[VIDEO]







Komentar