Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menggalang donasi untuk bencana banjir Sumatera. Acara berlangsung di Aula Gedung F Kementan, Jakarta, Selasa (2/12/2025). Penggalangan donasi ini berlangsung terbuka diikuti pegawai Kementan, Badan Pangan Nasional, serta mitra usaha sektor pertanian.
Mentan Amran menegaskan bahwa seluruh donasi diberikan tanpa paksaan. Setiap orang diberi ruang menyumbang sesuai kemampuan, mulai dari Rp 20.000, Rp 50.000, Rp 100.000, hingga Rp 250.000. “Berapa pun kami terima. Ini semua niat baik kita semua untuk membantu rakyat,” ujarnya.
Hasilnya: hanya dalam satu jam, donasi yang terkumpul mencapai Rp 75,85 miliar.
Hebat?
“Pemerintah sejam ngumpulin donasi 75M kok malah bangga… Pemerintah yg kerja dg benar itu dalam 5 menit pun bisa alokasikan dana 1 Triliun di kondisi darurat,” komen netizen.
Padahal kalau Pemerintah mau, sebulan saja anggaran program MBG “dialihkan” untuk banjir Sumatera akan tersedia dana Rp 30 Triliun lebih. Atau 1 semester MBG dihentikan untuk Sumatera, akan ada dana Rp 180 Triliun. Cukup untuk membangun kembali rumah-rumah warga korban banjir, jembatan, jalan, sekolah, dan infrastruktur yang rusak. Kalau mau.
Program MBG dihentikan gak bakal bikin para siswa pada mati kelaparan. Dari dulu gak ada program MBG siswa baik-baik saja. Malah gak ada kasus keracunan massal.
Sayang sekali, penguasa berfikir sederhana seperti ini saja tidak bisa.








Komentar