Nubuat tentang Gaza sebagaimana Diramalkan oleh Rasulullah ﷺ
Ini adalah nubuat-nubuat, yang banyak di antaranya tidak kita ketahui atau telah kita sembunyikan, mengenai Gaza.
Ini adalah salah satu nubuat akhir zaman, dan merupakan hadis-hadis shahih yang diriwayatkan oleh banyak orang dari Nabi kita (saw).
Saya akan mencantumkan yang paling penting di antaranya dalam tulisan ini, dengan harapan dapat menghibur hati yang lelah karena kehilangan, rasa sakit, dan kebingungan. Bagikanlah, semoga menjadi sumber kedamaian dan ketenangan bagi para pembacanya. Dan ketahuilah penduduk Gaza, bahwa orang-orang yang sabar di antara mereka akan menjadi pengantin surga.
Catatan Penting:
Hingga tahun 1947, Gaza dianggap sebagai bagian dari Ashkelon. Imam Syafi’i (semoga Allah merahmatinya) terkadang berkata, “Saya dari Gaza,” dan di lain waktu, “Saya dari Ashkelon.”
Hadits Pertama:
Rasulullah (saw) bersabda: “Ashkelon adalah salah satu dari dua pengantin. 70 ribu orang akan dibangkitkan darinya pada Hari Kiamat tanpa hisab, dan 50 ribu orang syahid akan dibangkitkan darinya sebagai delegasi kepada Allah. Di sana terdapat barisan para syuhada, kepala mereka terpenggal.” Dengan tangan mereka, urat-urat mereka mengalirkan darah, mereka berdoa, “Ya Tuhan kami, kabulkanlah apa yang Engkau janjikan kepada kami melalui para utusan-Mu. Sungguh, Engkau tidak mengingkari janji-Mu.” Allah berfirman, “Hamba-hamba-Ku telah berkata benar. Mandikanlah mereka di Sungai Putih.” Mereka keluar darinya dalam keadaan suci dan putih, dan mereka berkeliaran bebas di Surga di mana pun mereka inginkan.
Hadits Kedua
Ad-Daraqutni meriwayatkan dalam kitabnya, “Al-Mukhraj ‘ala al-Sahihayn,” dengan rantai riwayatnya dari Ibnu ‘Umar, bahwa Nabi (saw) salat di sebuah pemakaman. Beliau ditanya, “Wahai Rasulullah, pemakaman yang manakah ini?” Beliau menjawab, “Sebuah pemakaman di negeri musuh, bernama ‘Ashkelon. Orang-orang dari umatku akan menaklukkannya. Allah akan membangkitkan tujuh puluh ribu syahid dari sana. Seorang laki-laki akan memberikan syafaat untuk sebanyak suku Rabi’ah dan Mudar, dan untuk setiap pengantin wanita, dan pengantin wanita surga adalah Ashkelon.”
Hadis Ketiga
Sa’id bin Mansur meriwayatkan dalam Sunan-nya, dengan rantai riwayat dari Abu an-Nadr, bahwa ‘Auf bin Malik datang kepada Rasulullah (saw) dan berkata, “Wahai Rasulullah, berilah aku petunjuk.” Beliau berkata, “Pergilah ke Gunung Anggur.” Beliau bertanya: “Dan apakah Gunung Anggur itu?” Beliau menjawab: “Tanah Tempat Berkumpul.”
Dan dengan rantai riwayatnya dari Ata’ al-Khorasani: “Telah sampai kepadaku bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Semoga Allah merahmati penduduk kuburan.’ Beliau mengulanginya tiga kali. Ketika ditanya tentang hal itu, beliau berkata: ‘Itu adalah kuburan di Ashkelon.’” Maka, Tabi’i Ata’ bin Abi Muslim, seorang ahli fiqih, mufasir, pejuang, dan salah satu perawi hadis Nabi, menghabiskan 40 hari setiap tahun di Gaza dan Ashkelon hingga wafatnya di Yerusalem.
Kemenangan besar di akhir zaman terkait dengan dua peristiwa penting:
- Munculnya dua kubu yang sejajar: (iman dan kemunafikan)
- Dan (pengkhianatan besar)
Seandainya bukan karena semua kemunafikan dan semua pengkhianatan dan konspirasi ini, kita tidak akan yakin bahwa kemenangan lebih dekat dari urat leher kita, sesungguhnya, kemenangan itu telah menjadi sejelas matahari.
Maka berdirilah teguh, wahai manusia, karena hari-hari ini adalah hari-hari yang menentukan, penuh pencerahan, dan krusial.
Selamat bagi kalian, wahai penduduk Gaza!
Semoga Allah melindungi kalian dan menganugerahkan kemenangan kepada kalian.
Ya Allah, lindungilah penduduk Gaza, kuatkan tekad mereka, anugrahkan mereka keteguhan, perbaikilah kelemahan mereka, arahkan tujuan mereka, kibarkanlah panji mereka—panji kebenaran dan agama—ringankanlah penderitaan mereka, terimalah para syuhada mereka, kuatkanlah kelemahan mereka, dan dukunglah mereka dengan kemenangan dari-Mu.
Sebarkanlah kabar gembira ini; jangan biarkan ia berhenti di antara kalian, agar penduduk Gaza mengetahui besarnya pahala mereka atas kesabaran, keteguhan, dan kejujuran Nabi mereka, Muhammad saw.
(صلاح بديوي)







Komentar