“SAYA AKAN DI PECAT DARI PEKERJAAN JIKA SAYA KELUAR UNTUK SHOLAT JUM’AT”
Mualaf Amerika ini, ia telah masuk Islam dan kini menjadi seorang pendakwah terkemuka di sana, berkata: “Saya masuk Islam saat di penjara, setelah keluar, bekerja di bidang konstruksi.”
Ketika jam istirahat kerja, saya memberi tahu Bos bahwa saya akan pergi sebentar untuk salat Jum’at, namun Bos mengatakan kalau saya meninggalkan lokasi pekerjaan, maka saya akan dipecat.
Dia memilih shalat Jumat walau akhirnya dipecat.
Dia menuturkan….
“Ketika kamu melakukan sesuatu dengan tulus untuk Allah, Dia akan memberikan jalan keluar bagimu. Ketika saya keluar dari penjara, saya mendapat pekerjaan di bidang konstruksi. Jumat pertama saya bekerja, saya memberi tahu bos bahwa ketika pekerja yang lain istirahat makan siang, karena kami memiliki waktu istirahat makan siang satu jam, saya berkata, alih-alih makan siang, saya akan pergi ke Masjid untuk shalat Jumat. Jaraknya sekitar tiga mil (5 km).
Saya berkata, saya akan pergi ke salat Jumat (mereka tahu saya seorang Muslim karena mereka melihat saya salat di lokasi kerja).
Dan Bos berkata, kamu tidak diizinkan meninggalkan lokasi kerja. Saya berkata, saya sebenarnya tidak meminta izin. Saya memberi tahu Anda apa yang akan saya lakukan.
Dan dia berkata, jika kamu meninggalkan lokasi kerja, kamu akan dipecat.
Jadi aku punya pilihan untuk tetap bekerja dan melanggar perintah Allah atau pergi ke shalat Jumat.
Dan aku berkata, tahukah kamu? Aku menghabiskan empat tahun di penjara untuk belajar agamaku (Islam) agar melakukan hal yang benar. Aku akan melakukan hal yang benar. Jadi aku pergi shalat Jumat.
Jadi aku pergi ke shalat Jumat dan banyak berdoa selama shalat Jumat itu, ya Allah, aku datang ke sini untuk taat kepada-Mu. Jadi, tolonglah aku di sini.
Setelah shalat Jumat, seorang pemuda menghampiriku. Dia datang dan berkata, saudaraku, apakah kamu punya pekerjaan? Dan aku berkata, ya, aku dulunya punya pekerjaan sampai hari ini. Aku sebenarnya keluar dari tempat kerja untuk datang shalat Jumat ke sini.
Dia berkata, ayahku, yang merupakan imam masjid, dia berkata, ayahku bertanya, apakah kamu ingin bekerja di toko pizzanya? Aku berkata, tentu saja, aku butuh pekerjaan.
Jadi dia memberi saya pekerjaan mulai hari itu juga, dengan penghasilan dua kali lipat dari yang saya dapatkan di lokasi konstruksi.
Waktu antara saya meninggalkan pekerjaan lama (dipecat karena shalat Jumat) dan mendapatkan pekerjaan baru ternyata hanya dua jam (singkat sekali).
Melakukan hal yang benar terkadang menakutkan, tetapi itu adalah salah satu hari terindah yang pernah saya ingat dalam hidup saya,” ujarnya.
[VIDEO]







Komentar