Membaca Kepanikan Israel

Israel adalah entitas asing yang dipaksakan di wilayah Arab dengan kekuatan dan penjajahan. Ia sama sekali berbeda dengan negara-negara sekitarnya yang terbentuk secara alami dan mewarisi peradaban bersama sejak ribuan tahun.

Dengan begitu, Israel merasa eksistensinya tidak aman. Untuk itu, ia membuat strategi untuk memastikan adanya keamanan mutlak yang bisa menjaga eksistensinya. Caranya?

  1. Pecah belah negara-negara Arab agar tidak menjadi kekuatan yang menjadi ancaman Israel.
  2. Melemahkan negara-negara tersebut dan membuatnya tergantung.
  3. Senjata yang dijual Amerika kepada mereka tidak boleh menyamai kekuatan Israel. Harus di bawahnya.
  4. Ketergantuangan kepada payung keamanan dari Amerika.

Badai Al-Aqsha 7 Oktober yang dilancarkan para pejuang Palestina membuat Israel panik karena eksistensinya terancam. Maka apa saja ia lakukan, pembantaian, penghancuran dan berbagai kejahatan perang. Tapi, gagal menghentikan perlawanan dari para pemilik tanah Palestina yang sah.

Sampai akhirnya Israel menyerang Doha Qatar karena meganggap dirinya sebagai super power di kawasan dan bisa berbuat seperti yang dilakukan Amerika ketika menyerang wilayah Pakistan dengan alasan memburu teroris. Melanggar kedaulatan negara lain atau melanggar hukum internasional tidaklah mengapa bagi negara kuat. Namun tindakan Israel ini jadi bumerang dan negara Zionis ini pun menjadi terkucil secara internasional.

Untuk merespon pelanggaran Israel yang telah melanggar kedaulatan negara Qatar, negara-negara Arab akan bertemu pada Sabtu-Ahad (hari ini dan besok) untuk mengambil sikap/tindakan bersama.

Kita berharap agar para pemimpin negara-negara Arab memiliki sedikit keberanian, berpikir strategik dan mampu memanfaatkan tikungan tajam ini untuk:

  1. Mengurangi ketergantungan kepada payung keamanan dari Amerika yang terbukti berkhianat. Pangkalan militer Amerika di Qatar tidak berbuat apa-apa untuk menangkal serangan Israel.
  2. Membuka akses persenjataan seperti umpamanya dengan Turki dan Cina.
  3. Membangun pakta pertahanan bersama untuk melindungi keamanan bersama.
  4. Memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel dan kerja sama perdagangan dan sektor lainnya.
  5. Melarang kapal-kapal ke dan dari Israel melintasi pelabuhan-pelabuhan di kawasan Arab.

Mengapa? Karena Israel telah terbukti menjadi ancaman bagi keamanan kawasan bahkan menjadi ancaman bagi keamanan dunia internasional.

Bila itu dilakukan, pasti mendapatkan dukungan besar dari rakyat yang selama ini di beberapa negara Arab terjadi gap antara pemerintah dan rakyatnya.

(Diinspirasi oleh analisa Waddah Hanfar)

~Arwani Amin Supar~

Komentar